Deklarasi Relawan Matahari Indonesia yang dilakukan segelintir alumni
yang mengatasnamakan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dipersoalkan.
Pasalnya, deklarasi tersebut secara eksplisit membawa-bawa nama
Muhammadiyah untuk mendukung capres Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres
Jusuf Kalla (JK).
"Saya dengar yang menjadi koordinator deklarasi itu adalah Izzul Muslimin. Setahu saya, dia itu caleg dari Hanura. Sayangnya, kok
sekarang bawa-bawa nama AMM. Kenapa tidak bawa nama Angkatan Muda
Hanura?" kata Wakil Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Abdul Rahman
Syahputra, kepada ROL, Sabtu (31/5/2014).
Ia menjelaskan,
para deklarator Relawan Matahari Indonesia tidak memiliki hak
membawa-bawa nama AMM, karena saat ini mereka tidak masuk dalam struktur
kepengurusan AMM manapun. Baik itu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM),
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Nasyiyatul Aisyiyah (NA), maupun
Pemuda Muhammadiyah.
Deklarasi tersebut, kata Putra, juga dikhawatirkan bakal
merugikan eksistensi Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan
(ormas) yang menjauhkan diri dari politik praktis. "Jangan-jangan,
deklarasi Relawan Matahari Indonesia ini menjadi agenda pemecah suara di
kalangan AMM yang secara individual kebanyakan mendukung
Prabowo-Hatta," kata Putra.
Dia juga mempertanyakan orang-orang
yang direkrut di dalam tim relawan tersebut. Pasalnya, tidak ada satupun
ketua umum ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah yang aktif terlibat
di sana. Putra meyakini dukungan tersebut hanya seremonial yang sifatnya
provokatif dan mau memecah belah suara AMM yang saat ini masih diberi
amanah.
"Pada Pilpres 2009, Izzul Muslimin itu mendukung
JK-Wiranto. Nyatanya, pasangan itu kalah jauh dari SBY-Boediono.
Sekarang mau dukung Jokowi-JK. Apa dia tidak belajar dari pengalaman
Pilpres yang lalu?" ujarnya. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar