Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai lamban dalam menentukan calon presiden 2014. Jika PDIP tak segera menentukan capres, dikhawatirkan akan menjadi bulan-bulanan black campaign partai lain.
"Menurut saya tidak ada nama kader-kader di PDIP yang begitu kuat, berkarakter dan menjadi media darling seperti halnya Joko Widodo (Jokowi). Ibaratnya PDIP itu Barcelona, Jokowi layak disejajarkan dengan Lionel Messi. Jadi akan rugi besar, jika nama besar Jokowi ditenggelamkan oleh PDIP," kata pengamat politik dari UI Ari Junaidi, Senin (25/11/2013).
Jika PDIP tak mencalonkan Jokowi, maka akan berdampak pada tingkat elektabilitas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut. "Siap-siap saja kembali menjadi partai oposisi sejati," ujarnya.
Menurut Ari, jika PDIP segera menetapkan Jokowi maka akan berdampak luas. Salah satunya tingkat elektabilitas PDIP sendiri.
"Istilahnya, teman-teman caleg PDIP akan mendapat amunisi baru serta menghemat banyak biaya kampanye. Bayangkan saja, saya dapat informasi akurat dari teman-teman caleg dari parpol lain yang mengaku kesusahan berkampanye karena lemahnya figur capres yang diusung partainya," katanya.
Ia mencontohkan konstelasi politik saat ini. Jokowi belum ditetapkan saja sudah mendapat banyak respons dari lawan politik.
"Nama Jokowi belum dicapreskan resmi dari PDIP saja sudah menggetarkan kandidat-kandidat presiden yang lain, apalagi jika sudah dinyatakan resmi oleh Megawati," katanya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar