PDIP ternyata ingin menyudahi statusnya sebagai partai oposisi. Namun,
PDIP mensyaratkan target tinggi untuk mewujudkan rencana itu, yaitu
menjadi partai pemenang pemilu. Butuh calon presiden 'kelas berat' yang
bisa melejitkan PDIP untuk menjuarai kontestasi 2014. Joko Widodo kah
orangnya?
"Kita serahkan keputusannya kepada Ibu Megawati. Yang
jelas, calon presiden harus punya ideologi Pancasila, yang bisa
memperbaiki permasalahan bangsa, dan yang punya dukungan publik yang
besar. Saya nggak mau sebut nama lho," jawab Ketua DPP PDIP Maruarar
Sirait saat berbincang dengan detikcom, Rabu (3/7/2013).
PDIP
berencana berhenti menjadi oposan lantaran ingin berbuat lebih banyak
bagi Indonesia. Jika menjadi partai penguasa, tentu idealisme partai ini
akan lebih mudah tersalurkan.
"Kita ingin berhenti menjadi
partai oposisi, tapi harus memenangkan melalui pemilu. Kita tahu, tidak
ada partai yang ingin menjadi oposisi seumur hidup," ungkap Ara,
panggilan akrab Maruarar.
Berbicara soal capres yang punya
dukungan publik besar, berbagai survei yang mengulas soal capres
potensial telah dilaksanakan. Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi
selalu menjuarai survei-survei itu. Bahkan dalam sejumlah survei,
elektabilitas Ketua Umum PDIP Megawati terbukti kalah dibanding Jokowi.
"Pada
Kongres PDIP ke III di Bali, keputusan yang menyangkut Pilpres otomatis
ada di tangan Ibu Mega. Juga, Ibu Mega diberi mandat untuk menentukan
calon lain," ujar Ara.
Survei IRC (Indonesia Research Center),
Mei 2013, menunjukkan Jokowi didukung oleh 36,8% pemilih PDIP, sementara
Megawati hanya 25,2% pemilih PDIP. Jokowi juga mendapatkan dukungan
dari pemilih partai lain seperti Partai NasDem (28,4%), PKB (22,0%), PKS
(24,0%), PD (31,6%), PAN (19,6%), PPP (30,2%), dan PBB (12,5%).
Pemilih
Golkar juga cukup banyak yang mendukung Jokowi (16,4%), meskipun
mayoritas pemilih Golkar mendukung pencapresan Ketua Umum Golkar
Aburizal Bakrie (38,6%). Pemilih Gerindra memang mayoritas memilih
Prabowo Subianto (65,2%), namun ada yang memilih Jokowi (17,4%).
Cukup
banyak juga Pemilih Hanura yang memilih Jokowi yakni 19,4%, setengahnya
terbelah mendukung pencapresan Wiranto (33,3%), dan Hary Tanoesoedibjo
(15%). Swing voters juga berpotensi besar mencurahkan dukungannya ke
Jokowi.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar