Meskipun bukan pihak yang melakukan penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Gondangdia, Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo (Jokowi) juga kena getahnya.
Penggusuran yang dilakukan oleh PT KAI menyebabkan Jokowi harus memikirkan tempat penampungan bagi PKL yang tergusur.
"Kemarin (pedagang) yang di (Stasiun) Duri
saja belum selesai. (Pedagang dari) Pasar Minggu sebagian sudah masuk.
Duri juga belum selesai. Ini ada lagi," kata Jokowi di Balaikota, Jl
Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Jokowi menilai
penggusuran pedagang di Stasiun Gondangdia adalah kewenangan penuh PT
KAI. "Enggak ada alternatif dan enggak ada koordinasi," sambung Jokowi.
PT
KAI melakukan penertiban kios pedagang di Stasiun Gondangdia, Jl
Srikaya II, Jakarta Pusat, pagi tadi. Penertiban berlangsung kondusif,
bahkan para pedagang sadar diri untuk membongkar kiosnya masing-masing.
Sebelum
melakukan penertiban, PT KAI terlebih dahulu mengirim pemberitahuan
kepada para pedagang yang menempati sekitar 67 kios pada 28 Juni 2013
lalu. Lalu mereka diberi tenggat waktu hingga 2 Juli untuk mengosongkan
kios. Akhirnya pada hari ini, PT KAI melakukan eksekusi. Bagi yang belum
sempat membongkar, PT KAI memberikan kesempatan untuk mengosongkan hari
ini. Penertiban ini dilakukan PT KAI agar stasiun-stasiun tampil
cantik.
Sedangkan Jokowi bermaksud membangun kantong-kantong PKL sehingga mereka tidak berjualan di pinggir jalan yang memicu kemacetan.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar