Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahudin Wahid menyatakan tertarik dengan
sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon
presiden alternatif Pilpres 2014. Dibandingkan dengan calon lainnya,
Jokowi dinilai memiliki sosok sederhana dan dekat dengan masyarakat.
Bahkan, menurut mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2004 itu, Jokowi memiliki peluang besar untuk menjadi presiden.
"Sekarang
ini yang peluang Jokowi. Dari survei Jokowi lah yang berpeluang," kata
Gus Sholah saat ditemui di Omah Btari, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Namun
menurutnya, pencapresan Jokowi untuk Pemilu 2014 mendatang sangat
tergantung oleh partainya yakni PDIP. Bila, PDIP yang dipimpin Megawati
Soekarnoputri itu mendorong Jokowi maka mantan Walikota Solo itu
memiliki peluang yang besar.
"Saya rasa tentunya rakyat yang
tentukan. Kalau rakyat menghendaki ya jadi. Dan kayaknya rakyat condong
ke Jokowi, pertanyaannya kan dia mau dicalonkan atau tidak. Kalau dia
mau, ya jadi," ungkapnya.
Terkait dengan Pencapresan Wiranto yang
berpasangan dengan Hary Tanoesoedibjo, menurutnya hal tersebut akan
sangat sulit terwujud bila Partai Hanura sebagai partai pengusungnya
tidak bisa menembus angka 20 persen tingkat nasional sebagai ambang
batas pemilihan presiden atau presidential threshold.
"Memang
tidak mudah untuk meraih angka yang tinggi, jadi harus berusaha, tapi
saya pikir kalau dirasa itu strategi yang pas (deklarasi sejak saat ini)
akan menghasilkan peningkatan," tuturnya.
Meski pernah menjadi
Cawapresnya Wiranto di Pilpres 2004 lalu, tetapi Gus Sholah enggan
mengungkapkan apakah dirinya mendukung penuh pencapresan Wiranto
tersebut saat ini. Menurutnya, setiap calon presiden memiliki peluang
yang sama untuk bisa memenangkan pilpres mendatang, asalkan partai
pengusungnya mampu bekerja secara baik.
"Kalau memang punya
kesempatan, tidak masah ya. Kan tergantung partai. Ada nggak partai yang
mempunyai suara di atas 20 persen tidak mencalonkan. Itu saja
sebetulnya," ujar Gus Sholah.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar