Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam kunjungannya ke Kantor Wali
Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012), meminta para camat dan lurah
untuk memperhatikan keindahan kota. Jokowi berharap taman-taman kota,
lokasi pembuangan sampah liar, dan coretan-coretan di dinding ruang
publik menjadi perhatian aparat lokal.
Imbauan Gubernur sudah
diperhatikan para pejabat terkait, terutama yang lokasinya disebut
secara langsung oleh Jokowi. Namun, arahan tersebut seolah-olah tak
menjadi perhatian camat dan lurah yang tidak disinggung langsung.
Beberapa
lokasi yang disebut langsung Jokowi, di antaranya kolong Flyover
Saharjo, Tebet, sekitar terowongan Casablanca, dan taman kota di dekat
Stasiun Manggarai. Saat didatangi Kompas.com, Kamis (3/1/2013), kolong flyover Saharjo terlihat bersih.
Coretan-coretan di dinding tiang fondasi flyover telah dicat kembali. "Belum lama dicat sama Satpol PP," kata Wardi, penjual makanan yang di lokasi tersebut.
Taman kota di kolong flyover pun
terlihat bersih. Lokasi tempat pembuangan sampah umum pada sisi timur
dalam kondisi cukup bersih. Sementara itu, lokasi pembuangan sampah di
kolong barat terlihat telah bersih.
"Sekarang setiap jam 10
sampahnya diangkut mobil sampah, paling lambat jam 11. Habis itu
sekitarnya langsung dibersihkan sama petugas. Kalau dulu bisa numpuk sampai sore," ujar Wardi.
Demikian
pula di sekitar terowongan Casablanca. Coretan-coretan telah ditutupi
cat oleh petugas. Hal sama terlihat di kawasan Manggarai. Meskipun taman
kota belum terawat, kandang ayam dan tumpukan gerobak yang disinggung
Jokowi tak terlihat lagi.
Para pemulung yang mengisi taman masih
terlihat tinggal di sepanjang tembok pembatas. Ada enam pondokan
berpenutup terpal dan plastik di lokasi itu. Imbauan tersebut tentu
tidak dibatasi Jokowi pada lokasi-lokasi yang telah dilihatnya.
Sayangnya,
aparat yang tidak disinggung terkesan tidak responsif. Hal itu terlihat
di Jalan Pertanian III Pasar Minggu, Jaksel. Pada pagar tembok Kantor
Pertanian sepanjang hampir 100 meter itu terdapat banyak coretan tak
jelas.
Padahal, jalan tersebut ramai dilalui kendaraan umum karena
menjadi jalur alternatif dari arah Lenteng Agung-Rawa Bambu agar tidak
melintas pasar. "Biasa, kelakuan anak SMA," kata Sobirin, pengojek yang
berpangkalan di ujung Jalan Pertanian III.
Jokowi sudah
mewanti-wanti bawahannya agar imbauan tersebut diperhatikan secara
serius. "Taruhannya jabatan," kata Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar