Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi janjinya untuk dapat memaparkan megaproyek deep tunnel atau
Terowongan Multifungsi. Rencananya, megaproyek ini akan menelan biaya
sebesar Rp 16 triliun. Di dalam pemaparan tersebut, selain dihadiri oleh
Jokowi, dihadiri pula oleh Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama,
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sarwo Handayani,
Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono, dan Kepala Dinas Perhubungan
DKI Udar Pristono.
Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono menjelaskan, megaproyek
ini akan mengalirkan kelebihan air yang ada di Ciliwung ke arah Jakarta
Utara. Terowongan itu disebut multifungsi karena selain dapat
menyalurkan air, juga berfungsi sebagai transportasi kendaraan, jalur
utilitas PLN, gas, telepon, dan sebagainya.
"Ide awalnya saluran ini di bawah Sungai Ciliwung dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB). Karena di Ciliwung kelokannya banyak, deep tunnel
itu harus lurus, maka mencari alternatif lokasi lain, yaitu melewati
jaringan prasarana Jalan MT Haryono-Gatot Subroto-Jalan S Parman-Pluit,
masuk ke waduk Pluit," kata Agus, di Balaikota Jakarta, Kamis
(3/12/2012).
Terowongan Multifungsi ini, kata Agus, sepanjang 19
km. Namun, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi yang disebutkan
hanya sepanjang 10 km. Untuk jalur masuk (inlet) dan jalur keluar (outlet) kendaraan ke dalam Terowongan Multifungsi, akan ditempatkan di beberapa ruas jalan.
"Dimulai
dari Carrefour MT Haryono yang menangkap kendaraan dari arah Dewi
Sartika dan Bekasi. Masuk di daerah Gatot Subroto menangkap kendaraan
dari arah Buncit dan Mampang menuju utara. Rencana outlet
(pintu keluar) sampai jembatan Tomang, sekitar Slipi Jaya. Selanjutnya,
ke utara berupa saluran atau pipa air yang mengalir sampai Waduk Pluit,"
kata Agus.
Gubernur DKI Joko Widodo memaparkan, selain memberikan
fokus kepada pembangunan megaproyek Terowongan Multifungsi, upaya
pencegahan banjir juga tetap diupayakan melalui pengerukan sungai,
pembuatan sumur resapan, pembuatan waduk, dan normalisasi Kali
Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter. Diameter Terowongan
Multifungsi itu selebar kurang lebih 16 meter. Jokowi menargetkan
megaproyek tersebut dapat diselesaikan kurang lebih empat tahun.
"Ini sebuah terobosan untuk mengurangi macet dan banjir," kata Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar