Selain mengkritik Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama terkait
pelat nomor B 2 DKI, Farhat Abbas juga menyindir gaya kepemimpinan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut Farhat, Joko Widodo terlalu
sering melakukan pencitraan.
Menanggapi hal itu, Jokowi demikian biasa disapa tak mempermasalahkan
sindiran Farhat. "Oh. Eggak apa-apa. Mau di-anu ya enggak apa-apa. Sudah
biasa," Ujar Jokowi seusai bertemu Adnan Buyung Nasution di Kantor
YLBHI, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2013).
Saat ditanya apakah dirinya akan mengajukan laporan kepada pihak berwajib, Jokowi merasa hal itu tak perlu ditanggapinya.
"Ealah pakai dilaporin. Enggak usah. Enggak masalah. Masalah kecil
jangan digede-gedein. Kalau saya nggak ada komentar lah," kata Jokowi
dengan logat Jawa kentalnya.
Sebelumnya, Farhat Abbas menilai kepemimpinan Jokowi lebih banyak
menonjolkan pecitraan dibandingkan menyelesaikan berbagai permasalahan
yang melanda DKI.
"Awal permasalahannya, saya melihat seorang figur pemimpin Jakarta yang
sebenarnya dia adalah masalah Jakarta, Jakarta ini semakin macet dan
semakin banjir. Tapi mereka banyak menggunakan hal-hal yang sifatnya
iklan, blusukan dan pencitraan saja tidak henti-hentinya, mulai dari
perkenalan pertama kali di Jakarta sampai sekarang," kata Farhat kepada
wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 10 Januari 2013 malam.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar