Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo menyatakan akan melakukan "buy back" atau membeli kembali saham PT Indosat yang pernah diprivatisasi saat pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
"Ke depan kita `buy back` kembali saham itu jadi milik kita lagi oleh karena itu pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen," kata Jokowi dalam debat capres di Jakarta, Minggu (22/6/2014) pukul 19:30 WIB.
Ia mengatakan saat pemerintahan Megawati, Indosat dilepas kepemilikannya karena saat itu kondisi krisis berat.
Menurut dia, pada 1998 ketika kondisi ekonomi belum baik, sulit dibandingkan keadaannya dengan kondisi saat perekonomian normal.
"Jangan bicara saat posisi normal, bicaraan saat krisis keuangan sangat berat. Waktu itu Indosat kita jual tapi kita lihat ada klausul apa di situ, bisa diambil kembali hanya sampai saat ini belum," katanya.
Menurut dia proses jual beli saham sangat memungkinkan bagi Indonesia untuk membeli kembali saham Indosat yang saat ini mayoritas dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel).
"Untuk hal-hal yang sangat strategis Indosat harus kita beli lagi dengan harga yang wajar, jangan sampai tidak wajar," katanya.
Ia menegaskan hal itu harus dilakukan pemerintah yang akan datang tanpa harus menyalahkan pemerintahan terdahulu karena kondisinya yang berbeda.
Jokowi berpendapat kondisi yang berbeda membuat sikap yang diambil tidak bisa dibandingkan dengan kondisi normal seperti sekarang.
"Sangat berbeda, kita tidak usah lihat ke belakang, ke depan ambil lagi kembangkan ground kita, pertahanan, dan cyber hybrid kita," katanya. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar