Penampilan capres Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan sederhana dan
merakyat, dengan baju putih atau kotak-kotak, celana hitam serta sepatu
ket dinilai hanya sebuah pencitraan belaka. Tujuannya adalah merebut
simpati atau hati rakyat, agar citranya naik.
Supradi
Kertamenawi, mantan Sekda Kota Solo era Jokowi yang pernah menantang Jokowi sebagai walikota Solo pada tahun 2010 berpasangan dengan Edy Wirabhumi, terang-terangan menyebut, penampilan mantan bosnya tersebut hanyalah
sebuah pencitraan belaka.
Pasalnya dulu sewaktu di Solo, Jokowi tak
pernah mengenakan pakaian seperti itu, pakaiannya perlente dan pakai jas.
"Dulu waktu menjadi wali
kota apa pernah pakai pakaian seperti itu. Pakainya ya jas dan dasi,
selalu jas dan dasi setiap hari. Sekarang kan nyatanya seperti itu.
Kalau yang ngerti, ya, Jokowi nyatane mung (ternyata hanya) bohong,"
ujar Supradi kepada merdeka.com, Minggu (22/6/2014).
Supradi mengaku
tak pernah mempunyai permasalahan pribadi dengan mantan bosnya tersebut.
Namun dirinya justru ingin meluruskan, ingin memberitahu kepada
masyarakat yang akan memilih calon pemimpin nanti. Jangan sampai,
masyarakat salah saat memilih calon presiden karena jika salah, tentu
masyarakat yang akan dirugikan.
Mengenai banyaknya proyek yang
mangkrak dan tak terurus, seperti citywalk, terminal, pasar tradisional,
pembangunan taman Supradi menilai hal tersebut sebagai kegagalan
program.
"Kalau saya disuruh menilai, dikira pendapat saya nanti
subyektif. Silakan njenengan (anda) lihat sendiri, silakan njenengan
saksikan sendiri, kondisi terminal seperti apa, taman Sekartaji seperti
apa, pasar banyak yang kosong, railbus seperti apa? Kalau masyarakat
masih ragu, karyawan-karyawati di balai kota Solo saya pikir banyak yang
tahu seperti apa," pungkasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar