Kewajiban menjaga pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang menurut para
anggota Satpol PP adalah rutinitas yang paling membosankan. Menurut
mereka, sudah saatnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) turun langsung.
"Kita sebenarnya kalau dibilang capek sih enggak, tapi kalau bete
kayaknya iya. Mau sampai kapan kayak gini. Mungkin dengan kewibawaan
pejabat, ya kayak Pak Gubernurlah, PKL-PKL itu mau nurut," keluh salah
seorang anggota Satpol PP, Bambang, saat dijumpai di depan Pasar Blok G,
Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2013).
Bambang
mengatakan, dia mengaku serba salah berhadapan dengan para PKL.
Menurutnya, PKL selalu beralasan, jika berjualan di dalam, mereka merugi
dan alasan itulah yang selalu dijadikan senjata meluluhkan para anggota
Satpol PP.
"Mereka bilang, kami kalau di dalam enggak laku, Bang. Saya kadang-kadang enggak tega juga," ungkapnya.
Hal
yang tak jauh berbeda juga diungkapkan Harry, anggota Satpol PP
lainnya. Dia mempertanyakan sampai kapan aktivitas menjaga PKL itu
mereka lakukan. Bahkan, dalam satu kali shift, mereka berjaga selama 24 jam nonstop.
"Kami
baru jaga tadi pagi, ini 24 jam sampai besok baru gantian lagi. Lusa
giliran kami lagi. Selama puasa ya, buka sahur di sini," katanya.
Harry
berharap, Jokowi segera datang ke Tanah Abang. Menurutnya, mungkin
dengan kehadiran DKI 1 tersebut, PKL menjadi patuh untuk masuk ke dalam
pasar dan tidak kembali lagi ke jalan.
"Ya, mungkin dengan kewibawaannya Pak Jokowi, mereka (PKL) patuh. Kita jujur aja capek juga, gini-gini aja. Tertibin muncul lagi, tertibin muncul lagi," harap Harry.
Kawasan
Tanah Abang adalah salah satu kawasan di Jakarta, selain Pasar Minggu
dan Jatinegara, yang menjadi fokus pembenahan oleh Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Ketiga kawasan tersebut merupakan kawasan macet disebabkan
kesemrawutan PKL yang berjualan di badan jalan.
Khusus di Tanah
Abang, PKL kawasan ini pertama kali ditertibkan pada Rabu (5/6/2013).
Pasca-ditertibkan, PKL kembali lagi memenuhi badan jalan, khususnya di
Jalan Kebon Jati dan hal itu sudah berlangsung beberapa kali.
Tercatat,
Satpol PP sudah beberapa kali menertibkan PKL di sana. Bahkan, sampai
hari ini, total sudah ketujuh kalinya Satpol PP menertibkan PKL di
kawasan tersebut.
Pengamatan Kompas.com saat memasuki
bangunan Pasar Blok A dan Blok G, terdapat ratusan kios yang kosong tak
ditempati di kedua bangunan pasar tersebut. Alasan kurangnya minat
pembeli dan menurunnya omzet menjadi alasan PKL enggan menempati kios di
dalam pasar.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar