Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penghapusan penyelenggaraan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) didukung oleh Gubernur
DKI Jakarta, Joko Widodo. Meski RSBI dihapus, Jokowi yakin, kualitas
pendidikan di ibu kota akan tetap terjaga dengan baik.
"Setuju,
karena mahal. Dulu tidak ada RSBI juga kualitas pendidikan baik," ujar
Jokowi, sapaan akrabnya, di sela-sela penijauan Terminal Blok M, Jakarta
Selatan.
Untuk tetap mempertakankan kualitas pendidikan, kata
Jokowi, pihaknya akan memperbaiki sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Selain itu, perbaikan sarana maupun prasarana sekolah juga harus
dilakukan. "SDM gurunya ditingkatkan, kemudian fasilitas yang ada di
sekolah disiapkan semuanya, baik perpustakaan, lab, semuannya," katanya.
Jokowi
menganggap, biaya yang dikeluarkan siswa yang bersekolah di RSBI
tergolong mahal. Padahal dengan biaya yang mahal, menurutnya belum
menjamin kualitas yang baik. "Bayar mahal juga belum menjamin sebuah
kualitas kalau SDM nya tidak siap. Artinya kesiapan sebuah program
memang harus benar," katanya.
Dia menambahkan, anggaran untuk
pendidikan di Jakarta tergolong besar yakni mencapai Rp 12 triliun.
Sehingga harus menghasilkan pendidikan yang baik pula. "Anggaran
pendidikan kita besar, kalau anggaran pendidikan besar harus
menghasilkan pendidikan, fisik, infrasktur, fasilitas lab, dan alat
peraga yang baik," tandasnya.
Seperti diketahui, MK mengabulkan
permohonan uji materi Pasal 50 ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Putusan tersebut terkait
dengan penghapusan RSBI di Indonesia.
Ketua MK, Mahfud MD
menyatakan, Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak
memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Dengan dibatalkannya pasal
tersebut, maka RSBI harus dibubarkan. "RSBI yang ada kembali menjadi
sekolah biasa. Pungutan yang sebelumnya ada di RSBI juga harus
dibatalkan," kata Mahfud.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar