Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta telah bersepakat untuk membuat tim bersama untuk membahas kajian
dan pembahasan teknis pengerjaan megaproyek deep tunnel atau terowongan multiguna.
Hal
ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam
pertemuannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kementerian
Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan.
"Masalah deep tunnel, kita bentuk joint team
atau tim bersama dari Dinas PU dan Kementerian PU untuk membahas hal
tersebut secara lebih teknis dalam proyek itu," ujar Djoko Kirmanto di
Kantor Kementerian PU, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Selain mengkaji teknis pembangunan, Djoko mengatakan pembentukan tim ini bertujuan untuk membahas efektifitas deep tunnel dalam mengatasi banjir dan kemacetan di Ibu Kota.
"Seberapa
jauh itu efektif untuk menangani banjir dan macet, nantinya dibangun
jalan tol disana. Kita lihat ini bagaimana, seberapa jauh terowongan
tersebut dapat menangani banjir dan macet," katanya.
Namun Djoko mengatakan proyek deep tunnel itu masih harus dikaji lebih dalam, dan joint team yang akan dibentuk itu yang akan mengkaji apakah deep tunnel itu dapat berfungsi mengurangi berapa titik banjir di Jakarta.
Selain itu, joint team
juga berfungsi untuk mengkaji besaran biaya yang akan dikeluarkan untuk
membuat tewongan yang rencananya akan membentang dari Jalan MT. Haryono
hingga Waduk Pluit tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan joint team tersebut berfungsi untuk mempertajam kajian deep tunnel.
"Apakah dengan uang sebanyak itu untuk membangun deep tunnel dapat mengurangi berapa kubik dan berapa titik banjir," kata Jokowi.
Sementara itu untuk pendanaan deep tunnel,
Jokowi mengatakan Menteri PU siap apabila pembangunan terowongan
tersebut dibantu melalui penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) dan pihak Pemprov DKI juga telah siap untuk menyisihkan dana APBD
untuk pembangunan deep tunnel. Namun, ia tetap memberikan prioritas kepada investor.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan saluran raksasa di dalam tanah atau disebut sebagai deep tunnel. Terowongan ini dibutuhkan untuk mengatasi persoalan banjir yang berimbas pada kemacetan parah.
Menurut Jokowi, deep tunnel
nantinya bisa berfungsi untuk beragam kepentingan. Selain sebagai
saluran air raksasa pada saat banjir, di saat yang lain juga bisa
sebagai sarana transportasi.
Deep tunnel yang dimaksud mirip dengan konsep smart tunnel yang ada di Kuala Lumpur. Rencananya, deep tunnel akan membentang dari MT Haryono sampai Pluit.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Berita Serupa :
- news.detik.com : "Jokowi dan Djokir Kompak Bangun Terowongan Raksasa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar