Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah disebut meniru Gubernur
DKI Jakarta yang kerap blusukan bertemu dengan masyarakat di
kampung-kampung.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat,
Ramadhan Pohan, menerangkan, SBY sudah jauh lebih dulu melakukan
kunjungan ke kampung-kampung. “Jika ingin membuktikan SBY menemui rakyat
di kampung-kampung bisa membuka lembaran atau kliping 2003 dan 2004.
Bahkan, ketika SBY sudah terpilih pun, terus menemui rakyat. Tapi kami
tidak menggunakan istilah blusukan, melainkan Turba atau turun ke
bawah," ungkap Ramadhan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Wakil
Ketua Komisi I ini menegaskan, SBY merupakan presiden terlama yang
menginap di Papua dari presiden Indonesia lain yang pernah ada. "Ketika
ada bencana tsunami Aceh, SBY pun langsung terbang ke Aceh. Jadi
blusukan itu sudah menjadi hal yang biasa," sambungnya.
Ramadhan
menganggap, langkah SBY memang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang
pemimpin. Sejak pemilihan umum digelar secara langsung, mengharuskan
calon legislatif, calon presiden dan calon gubernur lebih dekat dengan
rakyat.
"Jadi pada saat itu mohon maaf, Pak Jokowi belum jadi
apa-apa, sedangkan SBY sudah melakukan. Bahkan kalau kita lihat saat SBY
jd Kasdam (Kepala Staff Daerah Militer), itu sudah blusukan dan bertemu
dengan mahasiswa, serta kerumunan," paparnya.
Sehingga, lanjut
Ramadhan, langkah SBY itu bukan hal baru. Pasalnya, ini adalah tradisi
yang sejak dulu jadi trademarknya, karena beliau merupakan Presiden yang
dipilih langsung oleh rakyat.
"Terbukti SBY terpilih lagi untuk
kali kedua. Kalau misalnya, langkah itu tidak efektif maka tentu tidak
terpilih lagi. Ini merupakan program-program pro-rakyat SBY. Kalau SBY
tak turun langsung, bagaimana beliau bisa tahu keluhan dari
masyarakatnya," simpulnya.
Sumber :
news.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar