Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo mengakui pelaksanaan pergantian malam tahun baru
melalui gelaran Jakarta Night Festival (JNF) masih banyak kekurangan,
antara lain dalam hal manajemen penonton.
"Manajemen penonton harus diperbaiki agar yang karnaval bisa melakukan atraksinya," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu.
Jokowi
menyoroti penonton yang membludak sehingga barisan peserta karnaval
tidak bisa maksimal beratraksi, terutama saat mencapai Bundaran Hotel
Indonesia. Kemudian, taman-taman sepanjang jalur M.H Thamrin hingga
Sudirman yang rusak karena diinjak-injak pengunjung.
"Ya itu nanti tanamannya diganti," katanya.
Namun
yang lebih penting lagi menurut Jokowi adalah mengubah budaya
masyarakat DKI Jakarta untuk tidak merusak taman dan membuang sampah
sembarangan dalam sebuah gelaran.
"Itulah yang namanya pembangunan sebuah budaya, ini perlu waktu," katanya.
Jokowi
juga menyoroti deretan pedagang kaki lima selama JNF yang akan
ditertibkan dengan memberikan dua hingga tiga jalur khusus pedagang.
"Biar jangan tumplek blek (tumpah ruah di satu titik)," kata Jokowi.
Dia
juga mengakui minimnya toilet umum dan tong sampah selama perayaan
sehingga nantinya perayaan serupa tahun-tahun mendatang lebih
ditertibkan sehingga agenda tahunan itu tak hanya menjadi tempat
rekreasi tapi juga tempat edukasi.
Jokowi berkilah persiapan singkat hanya tiga minggu, adalah salah satu penyebab kurang lancarnya gelaran tersebut.
Dia
berjanji mempersiapkan lebih matang lagi dan melibatkan seluruh lapisan
masyarakat pada perayaan-perayaan serupa di masa mendatang.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar