Lembaga survei Institut Riset Indonesia (Insis) merilis survei seputar
capres yang diharapkan rakyat. Hasilnya rakyat menghendaki capres yang
masih muda seperti Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta).
"Responden yang akan menggunakan hak
pilih jika capres di Pilpres 2014 berusia di atas 55 tahun hanya 63,36
persen. Kondisi berbeda jika yang maju di Pilpres 2014 adalah capres
yang umurnya kurang dari 55 tahun, yang mengatakan akan menggunakan hak
pilih melonjak menjadi 81,86 persen," kata peneliti Insis Mochtar W
Oetomo dalam paparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan,
Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Survei dilaksanakan pada 4 Desember
2013 s/d 8 Januari 2014 di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Populasi
dari survei ini adalah seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 atau
seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau
belum 17 tahun tetapi sudah menikah, dan bukan TNI/Polri aktif .
Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan
pedoman kuesioner penentuan responden dalam setiap KK dilakukan dengan
bantuan kish grid. Jumlah sampel 1.070 responden, diperoleh melalui
teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random
sampling) MoE +/- 3 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of
confidence)
sebesar 95 persen.
Dijelaskannya, partisipasi
pemilih dalam Pemilu mengalami penurunan dari Pemilu ke Pemilu.
Penurunannya berkisar dua hingga dua puluh persen. Partai politik punya
tanggung jawab besar untuk mengatasi kondisi ini.
"Caranya
seperti mematahkan kritik satire tentang 4L (Lu Lagi Lu Lagi). Sehingga
mereka bisa menawarkan tokoh baru di Pilpres 2014," katanya.
Responden
yang berpendapat perlu adanya pemimpin alternatif juga tinggi. Tercatat
ada 71,02 persen responden menyatakan perlu dan sangat perlu. Sementara
yang menyatakan tidak perlu (10,74persen), dan tidak tahu (18,22
persen).
"Angka ini mewakili pameo masyarakat akan akronim 4L (Lu
Lagi Lu Lagi). Hal ini harus diperhatikan betul agar parpol sebagai
salah satu pihak yang bertanggung jawab tentang bagaimana mengatasi
apatisme politik dan meningkatkan partisipasi pemilih," katanya.
Mochtar
juga mengingatkan akan resiko kekalahan jika parpol tetap mengusung
figur lama. "Angka 28,31 persen di responden yang tidak menjawab pada
survei jika capres yang muncul di atas 55 tahun, berpotensi bergerak ke
capres alternatif. Jika ini parpol yang mengusung capres lama diyakini
akan tumbang," jelasnya.
Lalu siapa capres muda potensial saat
ini? "Sejauh ini sudah cukup banyak tokoh muda di bawah 55 tahun yang
sudah dikenal masyarakat. Joko Widodo menjadi figur yang paling mencuat
popularitasnya. Pada 2012, tidak banyak yang mengenal Jokowi, tapi pada
2013 popularitasnya melejit menjadi 83,55 persen," tandasnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar