Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotadurga mengatakan
partainya sengaja menahan nama calon presidennya sampai pemilihan
legislatif 2014. Siasat itu ditempuh agar mesin partai bekerja maksimal
memenangkan partainya pada Pemilu mendatang.
"Ketua Umum
(Megawati) ingin kader tak mendompleng popularitas figur partai. Harus
kerja keras," kata Eriko saat dihubungi, Minggu (12 /1/2014).
Eriko mengakui, kader partainya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo,
paling dijagokan memenangi pemilihan calon presiden 2014 oleh beberapa
lembaga survei.
Bahkan, Jokowi juga disebut mampu meningkatkan
elektabilitas PDIP bila partai berlambang banteng itu mencalonkan Jokowi
sebagai calon presiden sebelum Pileg.
Partainya, kata Eriko,
tak keburu nafsu dan akan tetap menunggu hasil pemilihan legislatif.
PDIP juga diakui tak akan menentukan nama calon presiden hanya
berdasarkan hasil survei. "Kenapa PDIP tak mengambil sikap pragmatis?
Karena Megawati sudah berpengalaman," kata Eriko.
Dorongan
untuk segera mengumumkan Jokowi sebagai calon presiden PDIP kembali
menguat dalam peringatan HUT PDIP ke-41 di Jakarta, Jumat lalu. Kader
dari Bengkulu dan Yogyakarta, misalnya, meminta Megawati segera
mengumumkan Jokowi sebagai capres usungan PDIP. Mereka menilai,
pengumuman Jokowi sebagai capres sebelum Pileg akan mengerek perolehan
suara partai.
Menurut Eriko, strategi menahan nama capres,
merupakan siasat yang dipilih karena ruang kampanye partai dan calon
legislatif untuk pemilu kali ini benar-benar terbatas. Caleg dan partai
tak bisa leluasa lagi menempel baliho atau spanduk seenaknya. Oleh
karena itu, kata Eriko, caleg dan mesin partai harus kerja ekstra. "Gak
ada jalan lain dan gak bisa bisa pragmatis. Kader harus turun ke
masyarakat," katanya.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar