Dalam temuan survei didapati bahwa masyarakat menginginkan suatu perubahan besar terhadap pengelolaan pemerintah yang selama ini sangat korup, lemah serta tidak punya rasa percaya diri dan selalu dilecehkan oleh negara tetangga.
"Hal ini terjawab dari jawaban masyarakat dengan tingginya elektabilitas Prabowo hingga 33,1 persen. Keterpilihan Prabowo 33,1 persen karena Prabowo memiliki strong leadership yang kuat, " kata Direktur Eksekutif VPS Henrykus Sihaloho, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2014).
Sementara itu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berada di urutan kedua dengan raihan 15,4 persen. Yang mengejutkan, Jokowi hanya di posisi tiga dengan raihan hanya 10,1%.
"Jokowi belum memiliki strong leadership yang kuat dibandingkan Megawati, hal ini terlihat dari ketidakberanian Jokowi untuk segera mendeklarasikan sebagai capres dan Jokowi juga belum memberikan keberhasilanya dalam memimpin Jakarta," klaimnya.
Berikut tingkat elektabilitas capres berdasarkan survei VPS:
- Prabowo: 33,1 persen
- Megawati: 15,4 persen
- Jokowi: 10,1 persen
- Wiranto: 8,4 persen
- Aburizal : 7,4 persen
- Dahlan Iskan : 7,3 persen
- Sutiyoso: 2,4 persen
- Ani Yudhoyono: 2,2 persen
- Hatta Rajasa: 1,7 persen
- Pramono Edhi: 1,2 persen
- Mahfud MD: 1,1 persen
- Tidak memilih: 8,1 persen
Populasi survei meliputi seluruh warga Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu 2014. Sebanyak 3727 sampel namun berhasil dianalisis hanya 3.686 sampel. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Serta sampel diambil dari 402 kabupaten/ kota di Indonesia.
Lalu dari mana dana survei ini? "Dari VPS sendiri," aku Henrykus Sihaloho.
Sumber :
- detik.com
- beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar