Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku pernah dimarahi
Gerindra, partai yang menaunginya, karena mengambil kebijakan tak
populis. PDIP mengaku tak pernah menyalahkan kebijakan tegas yang
diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Tidak pernah," jawab Sekjen PDIP
Tjahjo Kumolo saat ditanya apakah PDIP pernah memarahi Jokowi gara-gara
kebijakan tidak populis.
Hal ini disampaikan Tjahjo saat dihubungi wartawan, Senin (2/1262013).
Tjahjo
menegaskan PDIP selalu mendukung seluruh kebijakan Jokowi di Jakarta.
Tak pernah ada intervensi, PDIP percaya Jokowi akan membawa Jakarta ke
arah yang lebih baik.
Dalam acara Rembug Provinsi 2013 bertema
"Bersama Membangun Jakarta Baru" di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya,
Jakarta Pusat, hari ini, Ahok mengungkap Gerindra pernah marah ketika
Pemprov DKI mengambil kebijakan tidak pro 'kepentingan 2014' alias tidak
populer.
"Semua PKL harus disikat habis. Caranya, naikkan denda,
ada yang protes? Ada. Ada yang lapor ke Komnas HAM. Sedangkan partai
marah sama saya, mereka mikir momen 2014, memanfaatkan orang-orang itu
untuk pilih," beber Ahok.
Tak hanya soal PKL, partai juga rewel
soal kebijakan sterilisasi Busway. "Kenapa busway steril sekarang,
padahal bus belum datang. Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis
pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer," beber Ahok
lagi.
Namun Ahok tak takut menghadapi partainya sendiri. Ahok bahkan siap dipecat jika dianggap merepotkan partainya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar