Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) semakin kokoh memuncaki tangga survei capres. Namun
sampai saat ini siapa capres yang akan diusung PDIP masih tanda tanya.
Berkaca
pada survei terakhir yang disurvei LIPI, Jokowi kian moncer di survei
capres. Hasil survei LIPI yang dirilis 27 Juni lalu menunjukkan Jokowi
sebagai capres paling populer (22,6% responden), jauh di atas Prabowo
Subianto (24,2%), Aburizal Bakrie (9,4%), bahkan Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri (9,3%).
Namun demikian sampai saat ini
PDIP belum memutuskan siapa capres yang akan diusung. PDIP memang
memantau lonjakan elektabilitas Jokowi, namun tak mau gegabah
cepat-cepat menunjuk Jokowi sebagai capres.
"Keputusan Bu Mega
itu sama sekali tidak bisa diduga. Kita pun sebagai kadernya tidak bisa
menebak," kata Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto.
Menurut sumber
detikcom di internal PDIP, saat ini sejumlah skenario capres PDIP mulai
dibahas. Meskipun Mega telah memberi isyarat tak lagi nyapres di 2014,
masih banyak kader PDIP yang menginginkan Mega nyapres.
"Ada
skenario Mega-Jokowi atau Mega-JK," kata sumber detikcom, Jumat
(5/7/2013). Kabarnya JK yang masih mendapat cukup dukungan di Golkar
terus menjalin komunikasi dengan Mega.
Sementara ada juga elite
PDIP yang meyakini Mega akan merestui Jokowi menjadi capres PDIP di
2014. Mereka yakin Mega akan mengambil terobosan berani demi kemenangan
PDIP di Pilpres 2014.
"Ada tanda-tanda Ibu (Mega) memberikan
kesempatan ke Jokowi, tapi Pilpres masih jauh dan semua bisa berubah,"
kata sumber detikcom.
Pada akhirnya Mega yang paling berhak menentukan capres PDIP sesuai amanat Kongres PDIP di Bali, 2010 silam.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar