Setelah melayat ke rumah keluarga bocah yang diduga diperkosa, RI (11),
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku terkejut. Menurut pria yang
akrab disapa Jokowi itu, peristiwa tersebut membuktikan bahwa
permasalahan di Jakarta multikompleks, tidak hanya permasalahan fisik,
tetapi juga non-fisik.
"Jadi semua kait-mengait. Ya memang
masalah besar kita ini adalah di Jakarta, memang sebetulnya bukan hanya
masalah fisik saja, yang non-fisik juga menjadi masalah kita," kata
Jokowi di Rawa Bebek, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).
Jokowi
pun berjanji akan menyelesaikan permasalahan Jakarta yang multikompleks
tersebut secara bergiliran. Selain itu, menurutnya, permasalahan
keamanan juga menjadi salah satu permasalahan besar di Ibu Kota yang
harus tetap dijaga.
"Problem kita banyak, problem di pelayanan,
di puskesmas, rumah sakit, kelurahan, kecamatan, semuanya. Ini harus
kita perbaiki, terutama masalah keamanan itu," ujarnya.
Untuk
dapat menyelesaikan permasalahan Jakarta yang multikompleks itu, Jokowi
menggunakan strategi untuk langsung turun ke lapangan melihat dan
berkomunikasi dengan warga. Dengan demikian, ia dapat mengetahui
bagaimana permasalahan lapangan dan mengetahui bagaimana jalan keluar
untuk pemecahan permasalahan tersebut.
"Ya, saya ke lapangan
begini kan jadi lebih tahu fakta-fakta di lapangan, realitas-realitas
yang ada. Kebijakannya kita godok, saya belum mengerti tapi kita pengen
memperbaiki dan membenahi semuanya," ujar Jokowi.
Jokowi melayat
keluarga RI, bocah yang diduga korban perkosaan. Dengan keadaan hujan
deras yang mengguyur kawasan Kampung Rawa Bebek, Jokowi langsung
disambut oleh ayah bocah itu, Sutono, di rumahnya yang sangat sederhana.
Di sana, mereka terlibat pembicaraan yang cukup serius.
Setelah itu, Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili langsung oleh Gubernur Jokowi memberikan santunan kepada keluarga RI.
RI
adalah putri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami-istri, A (50)
dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Cakung, Jakarta Timur.
Kondisi
bocah yang duduk di kelas V SD itu dua bulan terakhir menurun drastis
hingga kejang dan mengalami penurunan suhu tubuh. Pada 29 Desember 2012
lalu, kondisi RI semakin menurun hingga akhirnya ia dibawa ke Intensive
Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP)
Saat
dokter melakukan penanganan pertama, ditemukan luka lama tak tertangani
pada area kemaluan bocah malang tersebut. RI meninggal di RSUPP pada
Minggu (6/1/2013) pada pukul 06.00 WIB pagi. Bocah malang itu dimakamkan
di TPU Kapuk, Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar