Bocah SD yang diduga menjadi korban pemerkosaan, RI, akhirnya meninggal
dunia kemarin. Kasus ini menarik perhatian banyak pihak, salah satunya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Peristiwa ini dianggap Jokowi
sebagai peringatan bagi semua pihak.
"Ini menjadi peringatan
semua dan memang masalah di Jakarta ini sangat kompleks," kata Jokowi
usai memberikan santunan di rumah RI, di Jalan Rawa Bebek, Pulogebang,
Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).
Menurutnya, semua masalah yang
terjadi saling berkaitan satu sama lain. Jakarta memiliki masalah yang
tidak hanya bersifat fisik tetapi juga non fisik yang harus dibenahi.
"Masalah
besar kita di Jakarta ini memang sebetulnya bukan hanya fisik saja,
yang non fisik juga menjadi masalah baru," ujar Jokowi.
Suami
Iriana ini mengatakan, semua pihak harus bekerjasama untuk membenahi
masalah yang ada di Jakarta. Keamanan menjadi salah satu hal utama yang
harus dibenahi.
"Problem kita banyak, di pelayanan di Puskesmas,
di rumah sakit, di Kelurahan, Kecamatan. Semuanya ini kita perbaiki, Ya
tentu itu (keamanan) yang utama," ucapnya.
Sebelumnya, siang tadi
Jokowi menyambangi rumah keluarga bocah tersebut. Jokowi memberikan
bantuan santunan uang bela sungkawa kepada keluarga korban.
Bocah
kelas 5 SD, RI, yang diduga menjadi korban pemerkosaan meninggal dunia
Minggu (6/1/2013) pagi di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur. Dia dibawa
ke RS milik pemerintah itu pada 29 Desember 2012 lalu dalam kondisi
kemaluannya luka parah. Soal dugaan pemerkosaan itu, tim dokter menunggu
hasil visum lengkap hari ini.
"Saya kira kita tunggu hasil visum
lengkap saja ya, karena itu (disebut infeksi) bukan kami. Hasil visum
sementara sudah tadi, Senin mereka minta untuk hasil visum lengkap,"
ucap Direktur Medik dan Keperawatan RS Persahabatan, Tri Hesty
Widyastoeti kepada detikcom, Minggu kemarin.
Sementara Kabid
Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan si bocah tidak
mengalami kekerasan seksual, tapi hanya mengalami infeksi.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar