Senin, 10 November 2014

Jokowi Tawarkan Kemudahan Bagi Investor Asing di Bidang Infrastruktur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan kemudahan investasi bagi para pemodal asing untuk menanamkan modalnya di bidang infrastruktur. Kebijakan itu, dia berikan agar pemerintah dapat mengalihkan subsidi ke pertanian, nelayan dan UMKM.
"Indonesia memiliki budget yang terbatas, karenanya kami menawarkan kesempatan kepada hadirin untuk menanamkan investasi di bidang infrastruktur," kata Jokowi saat berbicara dalam CEO Summit APEC 2014 di Beijing, China, Senin (10/11/2014).
Jokowi memaparkan, anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2015 akan dialokasikan sebesar Rp 433,5 triliun. Anggaran tersebut untuk subsidi energi sebesar Rp 363,5 triliun, dan subsidi non-energi sebesar Rp 70,0 triliun.
Dari jumlah itu, subsidi akan dialokasikan ke pertanian, terutama pembangunan irigasi, nelayan melalui penyediaan kapal dan pendingin, serta sektor UKM dan mikro. Sehingga, lebih terbangun kegiatan yang lebih produktif.
"Itu semua untuk menciptakan kegiatan yang lebih produktif, daripada yang bersifat konsumtif. Sebagian lainnya, subsidi akan dialokasikan bagi sektor pendidikan dan infrastruktur," ujarnya.
Sebagai negara yang wilayahnya sebagian besar perairan, dalam lima tahun ke depan ingin membangun sekitar 24 pelabuhan dan pelabuhan laut dalam. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menggambarkan pentingnya keberadaan pelabuhan untuk mendukung arus barang dan jasa.
"Ini adalah pelabuhan Tanjung Priok, salah satu pelabuhan penting di Indonesia. pada 2009, pelabuhan ini memiliki kapasitas kegiatan senilai 3,6 miliar dolar AS dan 2017 ditargetkan mencapai 15 miliar dolar AS," lanjut Jokowi.
Pelabuhan dan pelabuhan laut dalam itu akan dibangun di beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan bahkan Papua. Selain itu, Indonesia juga akan membangun jalur kereta api yang menghubungkan beberapa titik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Presiden Jokowi juga mengemukakan Indonesia tengah dan akan mengembangkan sistem transportasi massal di enam kota besar. "Kami mulai dengan transportasi massal di Jakarta, dan akan dikembangkan pula di Medan, Makassar, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Ini adalah kesempatan bagi para investor," tuturnya.
Terkait agenda maritim lainnya, Presiden Jokowi menyampaikan gagasan tentang tol laut. "Tol laut adalah sistem transportasi laut, agar biaya menjadi lebih rendah dan efisien, perpindahan barang dan jasa melalui laut, sehingga produknya juga semakin kompetitif," ungkapnya.
Untuk kebutuhan energi, ia mengemukakan Indonesia membutuhkan pembangkit listrik dengan kapasitas mencapai 35.000 MW, guna mendukung kegiatan industri dan beberapa proyek pembangunan lainnya.
Jokowi berupaya meyakinkan para calon investor yang datang. Dia berjanji akan mempermudah para calon investor menanamkan modalnya di Indonesia. Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga akan memberikan layanan satu atap bagi para calon investor untuk mempermudah rencana mereka menanamkan modal di Indonesia.
"Sebagian besar investor yang datang kerap mengeluh tentang perizinan dan lahan. Terkait ini, saya telah mendesak menteri terkait, para gubernur, bupati dan wali kota untuk mengatasi hal itu," kata Jokowi.  [antara]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar