Senin, 10 November 2014

Pertemuan Putin-Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dilaporkan melakukan pertemuan bilateral dengan pemimpin dunia nomor satu saat ini versi majalah Forbes. Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan Asia Pasific Economic Forum (APEC) yang berlangsung di Beijing, China. Melansir situs kepresidenan Rusia, pada Senin (10/11/2014), kedua pemimpin membahas peluang untuk mengembangkan kerjasama ekonomi kedua negara.

Dalam kesempatan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi sebagai Presiden baru Indonesia untuk periode lima tahun ke depan.
“Saya berkeyakinan, hubungan kedua negara sebagai mitra strategis akan semakin baik di masa datang,” kata Putin.
Putin mengemukakan, bahwa Rusia dan Indonesia telah memiliki cakupan kerja sama yang semakin luas di berbagi bidang. Namun, ada sedikit kekurangan dalam kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia, terutama karena situasi ekonomi global yang tidak mendukung.
“Untuk itu, saya sangat senang hari ini kita dapat memiliki kesempatan untuk bertemu, dan membahas langkah-langkah untuk memperbaiki situasi yang kurang baik tersebut,” kata Putin.
“Rusia dan Indonesia memiliki hubungan kemitraan. Ikatan kerjasama kita didasarkan pada persahabatan yang sudah berlangsung lama dan memiliki sejarah yang kaya. Kita memiliki dialog politik yang baik dan ekonomi kita berkembang.” lanjut Putin.
Putin juga tidak memungkiri bahwa ada sedikit masalah dalam hubungan Indonesia dan Rusia pada awal tahun ini, namun semuanya akhirnya bisa kembali diselesaikan.
“Hari ini, kita memiliki kesempatan untuk mendiskusikan apa yang perlu kita lakukan untuk mengubah situasi ini dan langkah-langkah apa saja yang harus segera kita ambil,” ungkapnya. “Saya senang, dengan adanya kesempatan ini kita dapat bertukar pikiran dalam berbagai hal,” imbuh Putin.
Senada dengan Putin, Jokowi juga menyatakan senang dengan adanya pertemuan ini, dan dirinya berharap, pertemuan ini bisa terus memperkuat hubungan kedua negara. “Hari ini, kita akan membahas rencana kami untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara Indonesia dan Rusia dan kita juga akan berbicara tentang ekonomi,” ucap Jokowi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, disebutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir angka perdagangan RI-Rusia mengalami peningkatan yakni dari US$ 1,68 milyar di tahun 2010 menjadi US$ 2,54 milyar tahun 2011 dan US$ 3,37 milyar pada 2012. Berlanjut kemudian di tahun 2013 menjadi US$ 3,52 milyar.
Presiden Jokowi menawarkan undangan kepada para pengusaha Rusia untuk berinvestasi di Indonesia.
Undangannya tersebut disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan tersebut.
"Kami mengundang investor dari Rusia untuk menanamkan modalnya di sektor energi, pembangkit listrik, jalan kereta api, irigasi, pangan dan manufaktur," kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, hubungan baik yang telah terjalin baik antara Indonesia dan Rusia dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi di masa datang, untuk saling melengkapi dan saling mengisi yang didasari saling percaya antara Indonesia dan Rusia.
Indonesia dan Federasi Rusia telah menjadi mitra strategis sejak 21 April 2003 dengan ditandatanganinya dokumen terkait itu di Moskow.
Sejak itu, kedua negara menjalin kerja sama pada bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, termasuk bidang alat-alat berat dan pabrikasi peralatan komunikasi berbasis satelit serta kerja sama pengembangan sistem keamanan dan teknologi informasi, serta perhubungan.
Saat menerima kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Rusia Serguey Lavrov, penasehat luar negeri Yury Ushakov, dan Menteri Perdagangan dan Industri Denis Manturov. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar