Pernyataan politisi gaek PDIP, Panda Nababan yang memastikan kalau Megawati Soekarnoputri tidak akan berlaga di Pemilihan Presiden 2014, bisa jadi menjadi "kado" terindah di HUT PDIP ke 41 yang digelar hari ini.
Sinyalemen ini makin menguatkan hasil-hasil survei yang menempatkan nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres yang paling potensial di PDIP.
Pengajar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengakui selama ini masyarakat dan media terkesan menjadikan Megawati sebagai "penghalang" jalannya Jokowi menuju ke Istana. Padahal, apa yang dilakukan Megawati selama ini adalah semacam "test of the water".
"Megawati paham, dirinya sudah berumur, dan sadar era kepemimpinan anak muda saatnya dimunculkan. Lihat saja penunjukkan Ganjar Pranowo di Jateng, Rieke Diah Pitaloka di Jabar dan Tri Rismaharini di Surabaya, itu menunjukkan kalau putri Bung Karno itu bisa memahami keinginan sejarah. Saya juga yakin, Bu Mega akan ingat dengan pesan mendiang suaminya untuk tidak maju lagi," tandas Ari Junaedi.
Menurut Mantan Staf Khusus Presiden Megawati Soekarnoputeri ini, pernyataan Panda Nababan yang dikenal sangat dekat dengan Almarhum Pak Taufik Kiemas tentu bukan asal "cuap" belaka.
Kedekatan Panda sudah lama yakni sejak awal Megawati terjun ke politik.
"Kalau Bang Panda yang ngomong, itu sudah A-1. Dan selama saya mendampingi Bu Mega dari tahun 2004-2010 bahkan ketika saya mulai kenal di tahun 1995, karakter Megawati tidaklah seperti yang digambarkan orang selama ini. Megawati sangat menghargai anak muda untuk maju, terlepas itu bukan dari keluarga sendiri," sergah Ari Junaedi.
Oleh karena itu, apa yang disiratkan dari pernyataan Panda Nababan, menirukan pernyataan Megawati, seakan makin meyakinkan jalan Jokowi ke Istana akan semakin mendekat. Dan harus diakui pula, Megawati adalah "Quen Maker" di belakang Jokowi dan anak-anak muda yang diorbitkan PDI Perjuangan.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar