Masalah calon presiden, masyarakat Indonesia ternyata sudah memiliki
kriteria yang dianggapnya layak. Masyarakat tidak mencari yang ideal,
seperti masalah detil soal kapasitas, kapabilitas (kemampuan) dan,
integritas (amanah). Bagi masyarakat, ada tiga kriteria yang khas.
Ketiga kriteria itu, menurut pengamat politik Sukardi Rinakit,
pertama, calon presiden jangan terlalu senang membuat lelucon.
Contohnya, Jusuf Kalla saat jadi capres pada 2009 silam sering membuat
lelucon saat tampil di televisi.
“Orang Indonesia, khususnya di Jawa itu tidak suka melihat presiden
yang sering bercanda-canda. Mereka mengasumsikan itu seperti seorang
Srimulat, melucu menjadikan seseorang tidak berwibawa,” ujar Sukardi
Rinakit katanya, Jumat (6/12/2013).
Kriteria kedua, seorang calon presiden tak boleh terlalu lepas bebas.
Ia mencontohkan Dahlan Iskan yang kini mengikuti Konvensi Capres
Demokrat. Menurut dia, masyarakat Indonesia secara kultur kurang
menyukai gaya lepas yang ditunjukkan Dahlan Iskan. “Dia bisa populer,
tapi menurut saya, dia tidak bisa mendongkrak apa pun,” katanya.
Kriteria ketiga, seorang capres jangan pula terlalu ekspresif karena
bisa dianggap main-main. Ia mencontohkan apa yang dilakukan Amin Rais
beberapa waktu lalu.
Untuk peta politik dalam Pilpres 2014 mendatang, Sukardi mengatakan
nyaris tidak ada pilihan yang menarik. Ia memperkirakan tak ada parpol
yang meraih suara mencolok. Partai Demokrat yang pada pemilu sebelumnya
terbilang moncer, kali ini bakal meredup dengan perolehan suara tak
lebih dari 10 persen.
Sejak dulu, kata Sukardi, parpol tidak begitu populer di mata
masyarakat. Sejarah politik Indonesia adalah sejarah tokoh dan bukan
sejarah partai. Kalau tokohnya populer, suara partai terangkat. Kalau
tokohnya tidak populer, apalagi partainya.
Sukardi mencontohkan PDIP pada tahun 1999 menang Pemilu karena
Megawati saat itu populer sekali. Tahun 2009, SBY yang populer sehingga
Partai Demokrat memang. “Nah, sekarang ini PDIP punya Jokowi pasti
terdongkrak. Begitu juga Prabowo suka atau tidak suka, dia populer
sekarang. Itu bisa mendongkrak Gerindra di 2014 nanti,” kata Direktur
Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar