Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachri
Ali, mengatakan, jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, Jokowi pasti menang.
Siapa pun calon wakil presiden pasangannya nanti, Jokowi pasti memenangkan pilpres jika maju.
"Siapa pun pasangannya ya. Jokowi itu dipasangkan dengan sandal jepit
juga menang," kata Fachri dalam diskusi Pemilu 2014: Antara Demokrasi
Voting dan Demokrasi Kerakyatan di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis
(21/11/2013).
Ia mengatakan, posisi Jokowi pada suasana politik 2014 mendatang sama
dengan posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi capres dari
Partai Demokrat pada Pemilu 2009 lalu. Saat itu, katanya, siapa pun
pasangannya, SBY sudah pasti menang.
"Bedanya, SBY independen menentukan nasibnya dan pasangannya. Cuma
Jokowi tidak dalam posisi independen. Dia ditentukan oleh Megawati
Soekarnoputri (Ketua Umum PDI Perjuangan) dan Puan Maharani (Ketua DPP
PDI Perjuangan yang juga putri Megawati), sedangkan tidak ada yang
berani melawan Mega," katanya.
Menurut Fachri, Megawati tidak akan meloloskan Jokowi sebagai calon
presiden dari PDI Perjuangan. Pasalnya, Jokowi bukan keturunan Soekarno.
"Kalau Jokowi dicalonkan jadi calon presiden, posisi keturunan Bung
Karno jadi tidak pasti. Jadi, kemungkinan besar Megawati di bawah 50
persen dukungannya terhadap Jokowi," kata Fachri.
Yang pasti, kata dia, PDI-P akan menunggu hasil Pemilu Legislatif 2014 untuk memastikan nasib pencapresan Jokowi.
Menurutnya, Jokowi bagi PDI Perjuangan adalah anugerah, tetapi juga
sekaligus pembawa dilema besar. Jokowi, kata Fachri, membuat popularitas
dan elektabilitas partai berlambang banteng itu meningkat.
Tetapi, di sisi lain, ujarnya, dukungan kader partai terhadap Jokowi
membuat dilema bagi Megawati dan Puan Maharani karena membuat posisi
trah Soekarno tidak lagi mapan dalam politik.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar