Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap tenang dan tidak akan
tergoda dengan tingginya nama salah satu kadernya Joko
Widodo (Jokowi) dalam survei calon presiden (capres) 2014.
Reputasi terakhir Jokowi yang diukir adalah sebagai maharaja pada survei Institute for Transformation Studies
(Intrans).
Mengomentari hal tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo
Kumolo mengatakan bahwa survei adalah salah satu pertimbangan PDIP dalam pilpres mendatang.
"Hasil survei sebagai salah satu materi pertimbangan,
bukan satu-satunya tolok ukur untuk sebuah keputusan politik partai,
apalagi terkait calon presiden," kata Tjahjo, Senin (15/7/2013).
Menurut
Tjahjo, tingginya popularitas Jokowi tidak lepas dari peran media yang
selalu mengekspose kinerja Jokowi selama menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakarta. Terlebih, sebagian janji Jokowi selama masa kampanye telah
terealisasikan.
"Jokowi sebagai kader partai yang saya pahami
tentunya tidak melakukan pencitraan terkait Pilpres. Langkah-langkahnya
yang terpublikasi media semata melaksanakan tugas politiknya sebagai
Gubernur DKI Jakarta," kata Tjahjo.
PDIP, sambung Tjahjo,
baru akan menentukan figur yang akan diusung sebagai capres setelah
pemilihan anggota legislatif (pileg) tahun depan. "Menunggu saja hasil
pileg sambil mempersiapkan konsolidasi," tutup Tjahjo.
Menurut survei Jokowi memangkas habis harapan calon lain seperti Jusuf
Kalla, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie,
Wiranto, Mahfud MD, Surya Paloh, Dahlan Iskan, dan Gita Wirjawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar