Rute-rute yang akan dilewati oleh tim JBFT berkumpul di seberang halte Balaikota di Jalan Medan Merdeka Selatan No 11 Jakarta Pusat, kemudian ke arah Halte Balaikota naik Transjakarta ke Pulogadung transit Senen, nyambung ke Harmoni transit menuju Juanda turun di Halte Juanda, naik KRL jurusan Cikini. Dari Cikini naik Kopaja turun di Halte terdekat arah Blok M.
Komunitas pemerhati disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barrier For Tourism (JBFT) melakukan agenda blusukan dengan Jokowi karena ingin melihat tempat wisata atau transportasi yang menjadi aksesbilitas seperti penyebrangan.
Penyebrangan yang ada di Jakarta dinilai belum memadai. Karena, tempat penyeberangan harus seperti Guiding blok semacam keramik untuk tuna netra.
"Kalau di sini blum ada. Jadi belum aksesable," ujar Koordinator bagian penelitian dan pengembangan di Bravo for Dissabilities, Angga Damayanto di depan halte Balai kota Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Selain itu, ia mengatakan tuna rungu selama mempergunakan angkutan umum maupun fasilitas umum kesulitan bertanya. Sebab, Belum ada penunjuk arah yang disediakan khusus bagi tuna rungu.
"Sama di tempat-tempat kayak masjid jarang ada tulisan waktu. Pas lagi ceramah tidak ada teksnya. Kalau tempat khusus nanti kelihatan diskriminasinya. Kan Jakarta juga termasuk kota inklusi," katanya.
Hari ini, menurutnya akan direncanakan naik kereta ke stasiun Cikini. Namun, sebelumnya naik transjakarta hingga RSCM. "Paling blusukannya habis dari situ," ucapnya.
Dengan adanya rangkaian kegiatan lapangan ini, ia berharap Jokowi dapat mengetahui keluhan warga yang menyandang disabilitas. Ada sekitar 20 orang penyandang disabilitas baik tuna rungu, tuna netra, tuna grahita dan sebagainya akan mendampingi Jokowi.
"Semoga habis ini Jokowi bisa tahu," tandasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar