Untuk mengatasi banjir sekaligus mengurangi kemacetan, Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin membuat deep tunnel. Awal ide itu
tercipta saat Jokowi melihat SMART, terowongan raksasa milik Malaysia.
Kementerian Pekerjaan Umum ternyata lebih memilih desain terowongan
raksasa dari Jepang daripada Malaysia. Menurut Menteri Pekerjaan Umum,
Djoko Kirmanto menilai konsep deep tunnel milik Jepang sesuai dengan
desain dan kebutuhan untuk ibukota Jakarta.
"Kemarin saya contoh model yang kayak Jepang begitu, yang sudah ada
Malaysia tapi kondisi Malaysia sangat jauh dengan kondisi di Indonesia,"
ujar Djoko Kirmanto di kantor Kementerian Perekonomian, Kamis
(10/1/2013).
Namun Djoko Kirmanto belum memutuskan desain deep tunnel dari negara
mana yang akan dibuat."Jepang dan Amerika punya proyek Deep Tunnel. tapi
mana yang kita tiru kita belum tau," ungkap Djoko Kirmanto.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews.com dari
roadtraffic-technology, SMART dibangun pada 2003. Proyek ini merupakan
proyek terowongan terpanjang di Malaysia dan menggunakan teknologi yang
tinggi.
Berdiameter 13,2 meter, mencakup 9,7 km terowongan untuk banjir dan 4
km dua jalur kendaraan. Total investasi yang dihabiskan untuk mega
proyek ini Rp 16 triliun atau sekitar 514 juta dollar AS. Sedangkan
biaya yang dibutuhkan untuk membuat deep tunnel sebesar Rp 16 triliun.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar