Kebijakan ekstrem harus diterapkan Pemprov DKI Jakarta dalam
mengatasi kemacetan di ibu kota. Salah satunya adalah menaikkan harga
kendaraan bermotor di Jakarta. Sebab, jika tidak dilakukan, kondisi
kemacetan di Jakarta akan semakin parah.
"Saya optimis kemacetan di Jakarta bisa diatasi melalui kebijakan
makro dan mikro yang ekstrem. Karena jika tidak kondisinya akan semakin
parah. Diantaranya, meninggikan harga kendaraan, tarif parkir dinaikan
serta pajak kendaraan ditinggikan," ujar AKBP Sambodo Purnomo, Wakil
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, seperti dilansir situs
beritajakarta.
Dikatakan Sambodo, untuk menjalani kebijakan tersebut harus dibarengi
dengan pembenahan moda transportasi massal yang aman nyaman, serta
jumlahnya memadai. "Ya dengan harapan masyarakat mau beralih dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum," katanya.
Menurut Sambodo, pada tahun 1998 sebenarnya sudah diramalkan oleh
berbagai pihak dimana jalanan Jakarta akan mengalami grid lock atau
macet total karena terus bertambahnya volume kendaraan tanpa diimbangi
dengan pertambahan jalan. "Dari November, Desember hingga sekarang
kemacetan parah sudah terjadi. Ini semua karena tidak ada blue print
guna mengatasi kemacetan," ucapnya.
Kepala Seksi Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andi JP
menambahkan, sambil menunggu seluruh sarana dan prasarana, pihaknya
selalu menertibkan angkutan umum yang melanggar aturan. Salah satu
sasaran patroli ada dikawasan Stasiun Kereta Sudirman, Jakarta Pusat.
"Di lokasi ini banyak angkutan nakal yang ngetem hingga memakan separuh
bahu jalan. Mereka yang melanggar kami tilang dan dilihat juga kelaikan
angkutannya," tandasnya.
Sumber :
beritajakarta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar