Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya gaya khas dalam memimpin Ibu Kota. Mantan Wali Kota Solo ini hobi blusukan, masuk ke kampung-kampung Jakarta untuk menyapa warga.
Blusukan seperti diakui Jokowi bukan tanpa perencanaan. "Bahkan ada tim belakang layar yang menentukan ke mana dia blusukan," kata Heru Budi Hartono, Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta.
Heru merupakan orang di belakang Jokowi untuk merancang lokasi yang akan didatangi Jokowi. "Blusukan harus terkonsep agar bisa menyentuh akar masalah," kata Heru kepada Tempo pada Sabtu (11/1/2014) malam.
Menurut Heru, esensi blusukan menemukan akan masalah dan solusinya.
Heru menuturkan Biro akan memetakan permasalahan yang ada di Ibu Kota. Isu tentunya dipilih yang sesuai dengan program kerja unggulan Jokowi. Lalu beberapa lokasi itu ditawarkan ke mantan Wali Kota Solo itu.
"Tapi ada juga blusukan yang dadakan dan ini jumlahnya lebih banyak," ujar Heru. Menurut Heru, untuk blusukan dadakan ini hanya Jokowi yang tahu ke mana.
Tak hanya urusan blusukan, Heru juga menangani soal jamuan makan siang Jokowi dengan warga. Dia mencatat selama 2013 sudah enam kali Jokowi mengajak warga makan siang di kantornya. Biasaya warga yang diajak makan adalah mereka yang kena dampak program Jokowi secara langsung dan kerap menolak, sebut saja warga Waduk Pluit, Jakarta Utara. Makan bareng warga ini, menurut Heru, sangat efektif untuk mendengar masukan langsung dari masyarakat.
Heru menjabat sebagai Kepala Biro pada 2013 lalu, Dan mulai besok, Senin 13 Januari 2014 dia akan menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara menggantikan Bambang Sugiyono yang kini menduduki jabatan Asisten Sekertaris Daerah Bidang Kesejahteraan Masyarakat.
Bagaimana Blusukan Dirancang
Pertama adalah sesuai dengan program kerja prioritas.
"Misalkan banjir tentunya yang akan ditinjau berkaitan dengan kali atau waduk," kata Heru. Selain itu, katanya, pemberitaan media masa juga menjadi pertimbangan.
Heru dan Biro Kepala Daerah merupakan orang dibalik layar blusukan Jokowi. Mereka yang merancang lokasi mantan Wali Kota Solo ini akan berkunjung. "Tapi kami hanya memberi masukan keputusan tetap di Gubernur," ujarnya.
Menurut Heru, Biro akan mengirim tim untuk melakukan survei ke tempat blusukan. Tujuannya untuk memberi gambaran seperti apa kondisi lapangan yang akan dikunjungi. Apakah memang butuh sentuhan tangan Jokowi atau cukup dinas.
Masukan-masukan ini akan diserahkan ke Jokowi agar dipelajari. Sehingga saat blusukan Gubernur sudah punya bayangan lokasi yang akan dikunjunginya.
Terkadang, Heru menuturkan arah blusukan Jokowi bisa berubah bahkan ketika sedang menuju lokasi yang seharusnya dikunjungi. "Bapak sering tiba-tiba belok ke lokasi lain, baru kemudian datang ke tujuan pertama," ujarnya.
Selalu Bawa Oleh-oleh Blusukan
"Pak Gubernur selalu bawa foto-foto soal permasalahan Jakarta kalau habis blusukan," kata Heru.
"Bahkan terkadang sudah dicetak."
Heru mengatakan Jokowi menyerahkan salinan atau cetak foto tersebut kepada Biro Kepala Daerah untuk didistribusikan ke dinas terkait. "Kalau misal ada gambar jalan lubang atau selokan mampet, saya serahkan ke Dinas Pekerjaan Umum atau Suku Dinas Pekerjaan Umum terkait," ujarnya.
Heru menuturkan, begitu mendapat instruksi, saat itu juga foto-foto hasil blusukan disebar ke dinas. Jika tidak, akan menumpuk, "karena besoknya Pak Gubernur pasti bawa lain lagi oleh-olehnya," katanya.
Bahkan, Heru melanjutkan, jika Jokowi blusukan pada pagi hari dan menemukan hal mendesak di lapangan, pada saat itu juga Biro dihubungi. Dia meminta Biro mengumpulkan dinas terkait untuk rapat koordinasi sore harinya.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar