"Kalau punya niat baik menyelesaikan
masalah Jakarta, harus bersama-sama. Jangan jalan sendirian sambil
menuding pihak lain yang salah.
Tempo hari soal jalan macet menyalahkan
Presiden SBY dan DPRD DKI Jakarta. Soal banjir, Jokowi mulai menyalahkan
Wali Kota Depok. Padahal dia butuh pihak lain untuk membenahi Jakarta,"
kata Fahri kepada wartawan, Kamis (28/11).
Karenanya Fahri mengingatkan Jokowi agar
tidak menyalahkan pihak lain. Anggota DPR RI itu mengatakan, Jokowi
harus bisa mengedepankan leadership dan managemen kepemimpinan.
"Kata-kata tidak menyelesaikan masalah.
Leadership dan managemen yang harus dikedepankan. Kalau komunikasinya
baik tidak ada masalah sehingga semua pada pasang kuda-kuda. Membenahi
Kota Jakarta, Jokowi perlu presiden, butuh menteri keuangan. Tapi kalau
dia menyalahkan orang dan bertengkar, dia akan menimbulkan masalah baru
lagi," ujar Fahri.
Mencermati mulai banyaknya perseteruan
yang dibuat oleh Jokowi, Fahri pun menganggapnya sebagai indikasi bahwa
mantan Wali Kota Solo itu tidak punya konsep dan hanya berpikir untuk
maju jadi calon presiden saja. "Jokowi terbukti tipe orang yang tidak
punya konsep. Kalau ada yang keliru, cari kesalahan orang dan
mengandalkan basis dukungan masyarakat dan simpati masyarakat, padahal
simpati dan dukungan ini sifatnya temporer saja," tandas Fahri.
Ia justru menyebut program yang dijalankan Jokowi saat ini merupakan konsep Sutiyoso dan Fauzi Bowo. "Konsep yang genuine (asli,
red) dari dia tidak ada. Sutiyoso yang melakukan baik-baik saja belum
bisa melaksanakan konsep yang dia jalankan semua, apalagi Jokowi yang
terus menyerang pihak lain," pungkas Fahri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar