Sebelum kemunculan Jokowi, Prabowo Subianto selalu memuncaki survei
capres. Namun kini cerita berubah, Prabowo tak lagi menjadi capres nomor
satu, digeser oleh Gubernur DKI Jakarta yang sedang naik daun tersebut.
Isu
santer berhembus Prabowo mulai lelah menghadapi Jokowi. Kabarnya,
Prabowo mulai menganggap Jokowi lawan berat yang sulit dikalahkan.
Banyak pihak memang menyebut hanya Jokowi yang mampu mengalahkan
kedigdayaan Prabowo.
Hampir di semua survei Prabowo kini harus
puas di posisi nomor dua. Sementara 'anak ajaib' Jokowi terus memuncaki
survei, meskipun pencapresannya lewat PDIP belum jelas.
"Prabowo merasa telah membesarkan 'anak macan'," kata sumber detikcom.
Prabowo
memang mendukung penuh majunya Jokowi-Ahok di Pilgub DKI. Siapa sangka,
elektabilitas tokoh yang diusungnya itu kini melampauinya, hampir di
semua survei capres. Kedekatan Prabowo dan Jokowi kini kabarnya tinggal
formalitas semata.
Namun internal Gerindra membantah hal ini. Menurut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, hubungan Prabowo dan Jokowi baik-baik saja.
"Saya
kira yang terjadi justru hubungan Pak Prabowo dan Jokowi bagus, posisi
Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta didukung penuh," kata Muzani kepada
detikcom, Kamis (28/11/2013).
Namun tak bisa dipungkiri persaingan Jokowi dan Prabowo di tangga survei
capres terus berlanjut. Survei terakhir yang dipublikasikan Indikator
Politik Indonesia pimpinan Burhanudin Muhtadi menempatkan Jokowi sebagai
capres paling dikenal dan disukai. Tak hanya itu, Jokowi juga merupakan
capres top of mind (paling dikenal), yaitu ada 18% responden yang
mengenal Jokowi, diikuti Prabowo Subianto (6,9%), dan Aburizal Bakrie
(5,7%).
Lalu sanggupkah Prabowo melawan dominasi Jokowi, apakah duel Prabowo vs Jokowi benar-benar terjadi di Pilpres 2014?
Namun
Prabowo sudah menegaskan dirinya tak masalah kalau Jokowi nyapres.
"Nggak ada larangan ini kan demokrasi," ujar Prabowo usai acara seminar
di Fakultas Kedokteran UI, Rabu (27/11/2013).
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar