Kewajiban memasang ornamen Betawi di lingkungan pemerintah maupun swasta
yang berada di Jakarta saat ini tengah gencar disosialisasikan. Hal
tersebut sebagai bentuk upaya Pemprov DKI melestarikan budaya Betawi.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata DKI, Ahmad Ghazali, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempunyai
perhatian yang sangat besar terhadap kebudayaan betawi. Oleh karena itu
kebijakannya terkait pemasangan ornamen Betawi di lingkungan gedung
pemerintahan atau swasta tidak main-main.
"Pemasangan ornamen Betawi belum diterapkan di seluruh ruang publik,
seperti perkantoran dan maupun pusat perbelanjaan. Perlu ada upaya yang
kuat, supaya kebijakan ini bisa dimaksimalkan,” kata Ghajali saat
menghadiri Pekan Kreasi Budaya Betawi di FX Senayan, Minggu
(24/11/2013).
Ghajali mengatakan
Jokowi pun sangat mengapreasi kegiatan-kegiatan pertunjukan seni betawi,
contohnya Pekan Kreasi Budaya Betawi yang ia hadiri hari ini.
Pekan Budaya Betawi yang digelar oleh kelompok masyarakat Betawi, kata
Ghajali, sangat membantu pemerintah dalam upaya menjadikan ornamen
Betawi memenuhi ruang publik di Jakarta.
"Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini masyarakat bisa menikmati
berbagai seni Betawi mulai dari gendang kromo maupun tarian-tarian
Betawi yang harus terus dipelihara," tuturnya.
Menurut dia bila terus digalakan, suatu saat seluruh ornamen Betawi
akan menghiasi seluruh ruang publik di Jakarta baik pemerintah maupun
swasta.
Ditempat yang sama, pendiri
Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Efendi Yusuf, mengatakan kebijakan
pemasangan ornamen Betawi di seluruh perkantoran dan ruang publik lain
perlu di perluas. Sebab selain menjadi pembelajaran bagi generasi muda,
kebijakan itu juga mampu mengangkat kebudayaan betawi di tengah-tengah
masyarakat Jakarta.
"Kebijakan
pemasangan ornamen Betawi di perkantoran itu sangat membantu mengangkat
kebudayaan Betawi. Ini pelestarian kreasi budaya. Harapan kami, ini bisa
terus dipelihara oleh generasi berikutnya. Kami mendukung kebijakan ini
sepenuhnya," ujarnya.
Menurut dia,
ornamen-ornamen Betawi yang menjadi konsen pemprov DKI seharusnya bisa
diterapkan di lingkungan swasta yang ada di Jakarta. Pihaknya
berkeyakinan, kebijakan ini berhasil diterapkan di Jakarta jika terus
disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat.
"Saya berkeyakinan kebijakan ini bisa berjalan. Kemauan politiknya
Pemprov DKI juga sudah kelihatan. Terbukti sudah menjadi kewajiban PNS
pada hari Jumat untuk menggunakan pakaian Betawi," tandasnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar