Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui sulit mengubah perilaku
negatif warga Jakarta. Salah satunya yakni terkait membuang sampah pada
tempatnya.
"Perilaku masyarakat buang sampah sembarangan memang
sulit diubah," ujar Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara Dies
Natalis 46 Universitas Trisakti Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Kepada
ratusan hadirin yang terdiri dari akademisi dan mahasiswa itu, Jokowi
menunjukan ketika dia menormalisasi Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta
Utara. Hanya lumpur dan sampah saja yang dikeruk eskavator di dasar
waduk yang mengalami pendangkalan.
"Ngeruk sedalam apapun, yang dikeruk isinya sampah bergunung -gunung. Dari siapa lagi selain dari warga sampah itu," ujarnya.
Publik,
lanjut Jokowi, kerap kali mengejarnya soal bagaimana menyelesaikan
suatu persoalan di DKI, tanpa memperhitungkan kemampuan Jokowi. Padahal,
kata Jokowi, upaya dari pemerintah tak berhasil apa-apa tanpa peran
dari masyarakat.
"Saya baru sehari dua hari di sini (Gubernur
Jakarta) sudah dikejar-kejar, pak masih macet pak, pak masih banjir pak,
pak masih kotor pak, ya ndak bisa saya saja," lanjut Jokowi.
Mendengar
keluh kesah sang gubernur, ratusan hadirin yang ada di dalam ruangan
tersebut pun tampak bereaksi berbeda. Ada yang mengangguk-anggukan
kepala. Namun, ada juga yang menggelengkan kepala. Tapi semua tampak
setuju dengan Jokowi.
Acara Dies Natalis ke 46 Universitas
Triksaksi, Jakarta tersebut diselenggarakan di aula Lantai 8, gedung
Pascasarjana kompleks Fakultas Teknik. Jokowi yang mengenakan kemeja
putih khas blusukannya itu disambut meriah oleh para akademisi serta
mahasiswa. Meski sempat terlambat datang, acara berlangsung lancar.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar