Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membeberkan kriteria daerah yang tepat
untuk disentuh program Kampung Deret. Kriteria tersebut nantinya
dijadikan landasan pihaknya merencanakan, mengevaluasi dan akhirnya
diimplementasikan.
"Pertama kawasan kumuh, kedua lahannya tidak
dalam sengketa, pendudukan menyetujui ditata, disiapkan konsolidasi
lahannya, baru dikerjakan," ujar Jokowi di sela-sela jalan santai di
kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/3/2013).
Di sisi lain,
pihaknya akan mempersiapkan sistem pengerjaan Kampung Deret tersebut.
Antara lain dengan membuat Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari
perangkat Kecamatan, Kelurahan, hingga RT dan RW demi mendukung program
itu. Nantinya mulai dari sosialisasi hingga pembayaran akan dikerjakan
oleh Kelompok Kerja tersebut.
Mantan Wali Kota Surakarta itu
menegaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan fungsi kontrol secara
terus menerus, terutama terkait alokasi anggarannya.
Hal itu,
lanjut Jokowi, dilakukan agar anggaran sekitar Rp 40 miliar yang
dialokasikan untuk penataan kampung tepat sasaran dan berguna bagi warga
miskin. "Kita buka semuanya. Apa sih yg blm kita buka, gaji saya sudah
dibuka, honor saya buka, tunjangan saya buka, operasional saya buka,
anggaran buka kan, anggaran semua bisa dilihat secara detail seperti
apa," kata Jokowi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
mengusulkan 95 RW di Jakarta yang akan dijadikan Kampung Susun Deret.
Hal ini digunakan untuk mempercepat penataan kampung kumuh. Program
Kampung Deret Susun ini akan menjadi program unggulan Pemprov DKI di
tahun 2013.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar