Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan mempercepat proyek gagasan
mantan Gubernur Fauzi Bowo, yakni Jakarta Emergency Dredging Initiative
(JEDI). Proyek JEDI ini merupakan upaya pengendalian banjir melalui
normalisasi dan pengerukan 13 sungai di Jakarta.
"Pokoknya
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 digedok, proyeknya
langsung kita mulai," kata Jokowi, seusai meninjau lokasi banjir Luar
Batang, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (26/1/2013).
Jokowi mengatakan
program tersebut telah diajukan dalam Rancangan APBD 2013 dan telah
dijadwalkan disahkan pada 28 Januari 2013 pukul 13.00 WIB. Namun Jokowi
enggan menjelaskan lebih lanjut terkait anggaran yang digelontorkan oleh
Pemprov DKI terkait realisasi proyek tersebut.
"Mungkin Rp 1
triliun sekian. Pokoknya nanti semua itu untuk menjadi pagar yang lama
menjadi pagar baru di sungai dan untuk pengerukan. Kita juga pakai
sistem sedot jadi lebih bersih," kata Jokowi.
Fauzi Bowo telah
menggagas proyek itu sejak tahun 2008 untuk menanggulangi banjir.
Realisasi proyek JEDI dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh
paket pengerjaan. Dari tujuh paket itu, tiga paket dikerjakan Pemprov
DKI, dua oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan
dua lainnya oleh Cipta Karya lewat bantuan dana Bank Dunia.
Pengajuan
pinjaman ke Bank Dunia sebenarnya sudah sejak tahun 2008 namun karena
masalah birokrasi, realisasinya baru tahun 2012 lalu. Tender proyek JEDI
pun telah berjalan dengan melibatkan 14 perusahaan termasuk dari Korea,
Cina, India, dan Taiwan.
Secara keseluruhan proyek JEDI meliputi
57 kelurahan di 4 wilayah DKI Jakarta, yakni di Jakarta Barat, Jakarta
Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur. Proyek JEDI ini diharapkan
mampu membebaskan pemukiman warga dari banjir.
Secara rinci,
proyek JEDI ini juga meliputi daerah kumuh di sepanjang Kanal Banjir
Barat (KBB), Pakin, Kali Besar, Jelakeng, Sunter Hulu, Krukut-Cideng
dengan populasi penduduk sekitar 173.000 jiwa. Sementara itu, lumpur
yang telah dikeruk akan ditiriskan, kemudian dibuang ke kawasan Ancol
menggunakan truk kedap air. Sedangkan sampahnya dibuang ke TPA
Bantargebang.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar