Fenomena Joko Widodo (Jokowi) belum juga pudar. Pasca kemenangan di
Pilgub DKI Jakarta, elektabilitas Jokowi terus naik, kini Jokowi masuk
tangga capres dan cawapres paling potensial.
Setidaknya
berdasarkan telesurvei yang digelar oleh Indonesia Research Centre
(IRC), elektabilitas Jokowi di atas angin. Sebagai capres Jokowi meraih
elektabilitas 32% dukungan responden jauh di atas capres lain seperti
Prabowo Subianto, Wiranto, bahkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sebagian
besar publik memilih Jokowi (32 persen) sebagai presiden," kata
peneliti IRC Agus Sudibyo dalam pernyataanya, Senin (15/7/2013) malam.
Populasi
survei adalah pemilik telepon di 11 kota besar di Indonesia (Bandung,
Jakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Medan, Palembang, Lampung,
Semarang, Samarinda dan Tangerang). Survei dilaksanakan pada tanggal 8 -
11 Juli 2013 dengan jumlah sampel sejumlah 794 responden yang dipilih
secara acak dari buku telepon residensial terbaru terbitan Telkom.
Margin of error survei tersebut diperkirakan 3,48% pada tingkat
kepercayaan 95%.
Namun sampai saat ini umumnya masyarakat belum
bisa menentukan pasangan mana yang potensial untuk mendampingi Jokowi.
Wajar saja, karena sampai saat ini PDIP belum memutuskan akan
mencapreskan Jokowi, meskipun elektabilitasnya terus naik.
"Pada
umumnya masyarakat belum bisa menentukan pasangan mana yang potensial
untuk mendampingi Jokowi, Prabowo Wiranto, atau pun Aburizal Bakrie,"
katanya.
Namun demikian ada sebagian masyarakat yang menyebutkan
Jokowi cocok disandingkan dengan Dahlan Iskan (13,9%), Ahok (11,9%),
Hary Tanoe (5,7%) dan Mahfud MD (2,6%).
Jokowi pun dianggap
sebagai tokoh yang paling pas menjadi cawapres bagi para capres
potensial yang sudah muncul ke permukaan. Mungkin bisa dikatakan bak
iklan minuman botol, siapapun capresnya, Jokowi cawapresnya.
Jokowi
dianggap cocok menjadi cawapres pendamping Prabowo oleh 20,4%
responden, cawapres pendamping Wiranto (6%), dan cawapres pendamping
Aburizal Bakrie (14,7%).
Memang rumor santer juga Prabowo
Subianto sedang meminang Jokowi menjadi cawapresnya. Demikian juga
dengan elite Golkar yang terus mewacanakan duet Ical-Jokowi di Pilpres
2014. Lalu apakah fenomena Jokowi akan berlanjut sampai Pilpres 2014?
Dalam hal ini masa depan politik Jokowi di 2014 sangat terkait dengan
restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar