Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meminta Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) agar mengerahkan semua sumber daya yang
dimiliki oleh Pemda dalam menangani korban banjir yang menggenangi
hampir sebagian besar wilayah Ibukota, Kamis (17/1).
“Semua sudah
bekerja. Tadi pagi (Kamis, 17/1) saya sudah berbicara dengan Gubernur
DKI Jakarta, Pak Jokowi. Saya minta lakukan segala sesuatunya. Gunakan
semua sumber daya yang dimiliki oleh DKI. Pemerintah Pusat membantu,”
kata Presiden SBY di depan pers dan warga korban banjir di Kelurahan
Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) sore.
Presiden
mengaku sudah mendengar rencana Gubernur Jokowi untuk mengatasi masalah
korban banjir. Di Jakarta. “Atasilah, Pemerintah Pusat akan membantu
agar bisa dijamin keselamatannya. yang penting ada solusi. Sebab kalau
sampai ada korban jiwa, tentu kita semua bersedih yang seharusnya bisa
kita cegah,” ujar Kepala Negara.
Menurut Kepala Negara, sekarang
ini yang diutamakan adalah menyelamatkan jiwa manusia. “Sampai saat ini
saya belum menerima laporan ada korban jiwa. Mudah-mudahan tidak ada,”
harapnya.
Yang kedua, pinta Presiden, menampung mereka di tempat
pengungsian, memberikan bantuan pangan atau logistik. Kalau ada yang
sakit dirawat, diobati. Pada saatnya nanti kalau sudah aman warga
kembali bisa kembali ke tempatnya masing-masing.
“Saya ingin
jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, bahkan sampai tingkat
RT/RW ya bekerja bersama-sama masyarakat yang ingin membantu, ada
dapur-dapur umum...silahkan. Bantu dengan ikhlas. Saya juga membantu,
banyak pihak yang membantu. Saya mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan
ini bisa kita control,” tutur Presiden SBY.
Bantuan Pusat
Dalam
kesempatan itu, Presiden SBY mengemukakan, bahwa pagi-pagi sekali ia
sudah berbicara dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) dan Menko Kesra, untuk memastikan karena skalanya besar maka
harus ada bantuan dari pusat.
Kemudian TNI dan Polri juga sudah
dikerahkan untuk membantu angkutan, termasuk mengamankan tempat-tempat
yang ditinggalkan oleh penghuninya ke tempat-tempat pengungsian. Pendek
kata sekarang semua sedang mengemban tugasnya. “Saya minta kerja sama
dari masyarakat luas, untuk meringankan dan membantu menyelamatkan
rakyat kita,” kata Presiden mengimbau partisipasi warga.
Mengenai
peninjauannya dengan perahu milik Marinir dan juga Kopasus menyusuri
Sungai Ciliwung (dari Rawajati, Kali Bata, Pancoran, Jakarta Selatan),
Presiden mengatakan, ia ingin melihat langsung seperti apa kondisi
rumah-rumah di kanan-kiri sungai itu.
“Ini sebenarnya sudah lama
menjadi masalah dan ingin dipecahkan oleh kita semua, terutama Gubernur
DKI Jakarta. Saya melihat langsung memang tidak aman rumah-rumah yang
persis di kiri-kanan sungai, apalagi kalau banjirnya seperti ini. Kalau
luapan airnya seperti ini. Saya berhenti, saya naik (ke kampung-kampung
pinggir sungai). Memang kalau rumahnya tingkat masih lumayan. tapi kalau
tidak tingkat, dan persis di kiri-kanan sungai memang membahayakan,”
terang SBY.
Mengenai sikapnya yang tetap menerima tamu Presiden
Argentina Cristina Elisabet Fernandez de Kirchner, Kamis (17/1) ini, dan
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat (18/1) besok, saat Jakarta
dikepung banjir, Presiden SBY mengatakan para tamu negara itu bisa
memahami kondisi Jakarta.
“Mereka memahami Jakarta sedang banjir,
terjadi lagi setelah enam tahun. Meskipun terlambat, kedatangan Presiden
Argentina Cristina Elisabet Fernandez de Kirchner di Istana kegiatan
tetap berlangsung dengan baik,” ungkap SBY.
Presiden SBY juga
meminta kerja sama dan bantuan pers dan para wartawan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai daerah-daerah banjir masih
berbahaya. “Katakan berbahaya. Kalau ingin beri masukan kepada
pemerintah misalnya ada keterlambatan logistik, berikan masukan itu..
Tapi saya berharap beritanya akurat dan benar, sebab supaya tidak
menimbulkan kepanikan pada masyarakat kita,” pinta SBY.
Turut
mendampingi Presiden SBY dalam meninjau banjir Jakarta itu, selain Ibu
Negara Ani Yudhoyono juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan
Keamanan Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Sosial Salim
Segaf Al-Jufri I, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri
Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.
Sumber :
www.setkab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar