Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan berbicara soal dana yang
digunakan untuk pembiayaan beras yang ia datangkan dari Solo, Jawa
Tengah.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Jokowi memesan 50
ton beras yang langsung ia datangkan dari Solo. Kemudian, dana dari
manakah yang Jokowi pergunakan untuk membayar beras yang dipesan khusus
dari Solo tersebut? "Kalau keadaan darurat begini enggak usah tanya
dana datangnya darimana lah," kata Jokowi saat meninjau tanggul jebol,
di Latuharhary, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2013).
Jokowi tidak
menjawab tegas saat ditanya apakah mendatangkan beras dari Solo itu
karena persediaan logistik dari Pemerintah Provinsi DKI sudah menipis.
"Ya,
mungkin habis. Mungkin, mungkin lho. Pokoknya sebetulnya ini bantuan
kan di Wali Kota ada, di Dinas Sosial ada, tapi kalau memang kurang ya
akan ditutup dari saya. Pokoknya beras dari manapun, semuanya harus
terkirim ke masyarakat," kata Jokowi.
Jokowi berpendapat, dengan
status tanggap darurat di Jakarta saat ini, sangat mungkin apabila stok
persediaan logistik di Pemprov DKI berkurang, karena banyak titik yang
harus mendapat sumbangan. Namun, Jokowi berjanji setelah ada status
'Tanggap Darurat', anggaran akan segera cair dan kemudian diserahkan ke
dinas terkait untuk digunakan sebagai dana bantuan bencana banjir.
"Tapi
ini setelah ada tanggap darurat, nanti Senin sudah akan kita keluarkan
lagi anggarannya, saya kira akan normal kembali. Pokoknya enggak usah
tanya soal dananya darimana," tegas Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, pada Kamis (17/1/2013) lalu seorang penjual beras asal Sragen, Billy Haryanto, mengaku telah mengirim tujuh truk beras ke rumah dinas Gubernur DKI Joko Widodo di Jalan Taman Suropati 7. Menurut Billy, Jokowi merupakan pelanggannya sejak lima tahun lalu, ketika masih menjadi wali kota Solo.
Billy
mengatakan, Jokowi telah memesan beras sebanyak 50 ton. "Yang baru tiba
20 ton, sedangkan 30 ton lagi masih dalam perjalanan, karena butuh
waktu dua hari untuk sampai Jakarta," kata Billy.
Sementara itu
mengenai jenis beras yang akan dikirimkan kepada korban banjir ini, kata
dia, berjenis IR 64 dengan harga Rp 8.000 per kilogram, sesuai dengan
harga pasar. "Beras langsung dibayar dengan sistem transfer. Begitu
pesan, beliau (Jokowi) langsung bayar," ujarnya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar