Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo mengatakan, rencana penawaran saham perdana (IPO)
Bank DKI masih belum dapat dipastikan jadwalnya karena masih terus
dipersiapkan.
"Kita masih mempersiapkan diri, masih proses persiapan," kata Jokowi
usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, ada kemungkinan pihaknya mengucurkan dana tambahan
selain yang telah disetujui sebesar Rp450 miliar, mengingat pertumbuhan
aset bank tersebut yang besar.
"Kalau perlu ditambah lagi, karena pertumbuhan asetnya sangat besar,
tapi ekuity-nya perlu disuntik. Kalau ada potensinya, kenapa tidak?"
kata Jokowi.
Terkait pengurangan dividen untuk penambahan modal, dia mengatakan hal tersebut tergantung pemegang saham.
"Kalau mau diambil ya diambil. Tapi kenapa harus selalu diambil?" katanya.
Senada dengan Jokowi, Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyatno Wibowo
menyatakan rencana IPO Bank DKI masih belum dapat dipastikan karena
tergantung suntikan dana APBD yang direncanakan Pemprov DKI.
"IPO kami harapkan sekitar Juni 2013. Tapi kalau pemprov memberikan
modal baru lagi, misal di semester kedua, kemungkinan IPO kami mundurkan
di 2014," katanya.
Mulyatno menambahkan bila IPO dilakukan, maka setidaknya 20 persen
saham akan dilepas ke publik dengan target perolehan modal minimal Rp900
miliar.
Mulyatno menyatakan dana yang dibutuhkan Bank DKI hingga 2013
sebesar Rp1,35 triliun. Dari dana sebesar itu, sebanyak Rp450 miliar
sudah disetujui Pemprov DKI. Sementara sisanya bisa melalui IPO ataupun
penambahan dana dari pemprov.
"Kami harapkan sampai akhir 2013, bisa sampai Rp1,35 triliun. Rp450
miliar yang sudah disetujui, sisanya nanti akan dipikirkan apa dari IPO
atau dari tambahan penyertaan dana pemprov," katanya.
Gubernur DKI telah menyetujui suntikan dana sebesar Rp450 miliar untuk memperbesar bank milik Pemprov DKI tersebut.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar