Permintaan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) kepada Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memindahkan hujan ke laut guna
mencegah banjir diragukan oleh Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Prabowo.
Sebelumnya,
dikabarkan bahwa prediksi akan Jakarta diguyur hujan lebat dan laut
pasang akibat bulan purnama pada 27 Januari nanti. Faktor gabungan itu,
diwaspadai curah hujan tinggi saat terjadi pasang air laut sehingga
menimbulkan air yang ada di darat tidak bisa terbuang ke laut.
"Jika
ditambah dengan gelombang besar maka akan menimbulkan rob," kata
Profesor Riset Astronomi Astrofisika LAPAN, Thomas Jamaluddin kepada Suara Merdeka, Jumat (25/1).
Sementara,
Mulyono dalam wawancaranya di Jakarta, Jumat (25/1), mengatakan, secara
teknis tidak ada cara memindahkan kawanan awan ke laut. Yang ada adalah
dengan mempercepat atau menunda hujan. "Setahu saya tidak ada cara
memindahkan hujan dari awan ke laut. Karena tak mungkin kita membungkus
awan lalu menyeretnya ke atas lautan," katanya.
Menurutnya, yang
ada adalah dengan mempercepat turunnya hujan dengan menaburi awan dengan
bahan hidroskopis berupa garam yang lembut yang nantinya menarik uap
air sehingga bergabung menjadi butiran air yang semakin lama semakin
berat hingga terjadilah hujan.
Namun, Mulyono menjelaskan,
memindah hujan ke laut kemungkinan kecil karena itu tergantung pada
datangnya awan. "Misalnya saja bila awan berasal dari Kepulauan Seribu,
kita mungkin aja mempercepat hujan dengan menurunkannya di lautan
sebelum ia sampai ke Jakarta. Namun, bila awan berasal dari arah selatan
atau timur, percuma saja karena hujan tetap akan masuk ke Jakarta,"
paparnya.
Mulyono juga mengungkapkan banjir bisa karena permukaan
tanah yang tidak dapat menyerap air dengan baik. "Banjir tidak
sepenuhnya disebabkan hujan yang turun, tapi juga karena permukaan
wilayah yang mampat atau tidak bisa menyerap air dengan baik. Alhasil,
air yang tertampung pun bukan terserap, melainkan mengalir," ungkapnya.
Sumber :
suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar