Survei Indo Barometer sebelum memasuki masa kampanye capres Jokowi masih
unggul 13,5% atas Prabowo Subianto. Namun kini dua pekan menjelang
Pilpres elektabilitas Prabowo mulai menguntit ketat Jokowi.
"Head
to head calon presiden, Jokowi 45,3% dan Prabowo (42,9%). Suara belum
memutuskan 11,7%. Head to head calon wakil presiden, Jusuf Kalla (44,6%)
dan Hatta Rajasa (39,3%)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M
Qodari, dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No
191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).
Survei ini
dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33
provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200
orang dengan margin of error sebesar ± 3,0% pada tingkat kepercayaan
95%.
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling
untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik
dewasa Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika
survei dilakukan). Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara
langsung dengan menggunakan kuesioner.
Sementara itu head to head
pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta juga makin panas. Selisih
elektabilitas keduanya tak sampai 4 persen.
"Head to head
pasangan calon presiden, Joko Widodo – Jusuf Kalla (46,0%) dan Prabowo –
Hatta Rajasa (42,6%). Selisih antara pasangan sebesar 3,4%. Suara belum
memutuskan sebesar 11,3%," kata Qodari.
Dalam survei Indo
Barometer sebelumnya pada 28 Mei-4 Juni 2014 perolehan suara
Prabowo-Hatta adalah 36,5% dan Jokowi-JK 49,9%. Dalam survei 16-22 Juni
2014 perolehan suara Prabowo-Hatta mengalami kenaikan menjadi 42,6%
sementara suara Jokowi-JK mengalami penurunan menjadi 46%.
Dari perbandingan survei Mei dan Juni 2014, tampak bahwa dalam masa
kampanye sekitar 3 minggu, Prabowo-Hatta mengalami kenaikan suara 6,1%
dan sebaliknya, terjadi penurunan 3,9% untuk pasangan Jokowi-JK. Selisih
suara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK yang tadinya 13,5% sekarang menjadi
3,4% saja," ujarnya menyimpulkan.
Penyebab Hancurnya Pertahanan Jokowi
Survei yang dilakukan Indo Barometer di masa kampanye Pilpres
menunjukkan tren elektabilitas Prabowo naik pesat. Indo Baromter
memaparkan 6 penyebab naiknya tren elektabilitas Prabowo.
"Pertama,
mesin politik koalisi Prabowo-Hatta mulai bangkit. Yang kedua pemilih
Islam mulai mengarah ke Prabowo-Hatta," kata Direktur Eksekutif Indo
Barometer, M Qodari, dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr
Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).
Analisis
ini didasari hasil survei yang dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni
2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan
jumlah responden sebesar 1.200 orang dengan margin of error sebesar ±
3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden dipilih dengan
metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang
mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia (berusia 17 tahun atau
lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan). Pengumpulan data
dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan
kuesioner.
Yang ketiga adalah efek SBY dan bergabungnya elite
Demokrat ke koalisi Merah Putih mulai terasa. Berikutnya adalah promo
mulut ke mulut Prabowo-Hatta dinilai lebih kuat.
"Kelima,
Prabowo-Hatta dinilai lebih unggul dalam debat capres, keenam, mayoritas
pendukung Prabowo-Hatta menentukan pilihan pada masa kampanye dan hari
tenang," katanya.
Berikut hasil survei Indo Barometer selengkapnya:
Head to head capres:
Joko Widodo: 45,3%
Prabowo Subianto: 42,9%
Rahasia: 1,4%
Belum memutuskan: 8,4%
Tidak tahu/tidak menjawab: 1,9%
Head to head cawapres:
Jusuf Kalla: 44,6%
Hatta Rajasa: 39,3%
Tidak akan memilih: 0,3%
Rahasia: 1,1%
Belum memutuskan: 10,5%
Tidak tahu/tidak jawab: 4,3%
Head to head pasangan capres-cawapres:
Jokowi-JK: 46,0%
Prabowo-Hatta: 42,6%
Tidak akan memilih: 0,1%
Rahasia: 1,3%
Belum memutuskan: 8,3%
Tidak tahu/tidak menjawab: 1,7%
http://www.avaaz.org/en/petition/Pasangan_PrabowoHatta_Pasangan_JokowiJK_MUSYAWARAHKAN_Visi_Misi_mu_Kami_cukup_VOTING_program2_saja/?oLdcFeb
BalasHapus