Masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memasuki ke-100 hari
kerja memerintah Ibu Kota, Selasa (22/1/2013).
Menjelang 100 hari
masa kerjanya, Jokowi diberi ujian hebat dengan bencana banjir yang
menerjang Ibu Kota. Raut muka Jokowi yang khas selalu menebar senyum
tampak berubah menjadi muka yang suntuk seakan penuh permasalahan Ibu
Kota yang harus segera ia selesaikan.
Saat ditanya wartawan
terkait kinerjanya selama 100 hari, Jokowi mengisyaratkan untuk enggan
menjawabnya. Jakarta yang masih tanggap darurat menjadi alasan Jokowi
untuk tidak mau memikirkan kinerja 100 hari masa kerjanya.
"Jangan
tanya 100 hari. Sekarang ini suasana kaya begini kok masih ada yang
tanya 100 hari," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (21/1/2013).
Menurut
Jokowi, apabila banjir tidak menerjang Ibu Kota, tentunya telah banyak
program yang ia putuskan dan segera memulai pembangunannya. Contohnya,
pembangunan dua transportasi massal berbasis rel, yaitu mass rapid transit (MRT) dan monorel.
Namun,
karena banjir hebat yang menerjang Jakarta, saat ini Jokowi akan fokus
untuk menyelesaikan permasalahan banjir dan segera menutupi segala
kekurangan bagi pengungsi banjir.
"Kita saat ini masih
berkonsentrasi mengurus banjir. MRT dan monorel kalau tidak ada banjir
sudah saya putuskan kemarin dan sudah selesai semua kalkulasinya," kata
Jokowi.
Namun, Jokowi mengaku masih tetap bersemangat untuk
menjalani segala permasalahan multikompleks yang ada di Jakarta seraya
menutupi segala permasalahan yang berkumpul menjadi satu di dalam
pikirannya.
"Wajahnya kayak begini, dilihat dong wajah saya. Nih dilihat dong wajah saya, masih toh, he-he-he-he," ucap Jokowi seraya tertawa.
Ia
juga menjamin tak ada yang berubah dari program-program prioritas yang
telah ia ajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD) DKI 2013. Namun menurutnya, hanya jadwalnya yang sedikit mundur
karena bencana banjir tersebut.
"Semuanya tetap sesuai dengan perencanaan, hanya schedule-nya kita undur karena ada banjir ini," kata Jokowi.
Salah satu kegiatan yang ia undur waktunya adalah public hearing
MRT yang sejatinya dilaksanakan pagi tadi pukul 10.00 WIB di Balai
Agung Balaikota DKI dengan agenda mendengarkan pemaparan dari Direktur
Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo.
Dengan public hearing
itu, maka semuanya akan terbuka, mulai dari kalkulasi pembiayaan dengan
pemerintah pusat, harga tiket, hingga infrastruktur MRT.
Namun, agenda tersebut dibatalkan karena Jokowi hari ini mengunjungi Gedung DPR/MPR dan juga meninjau Stasiun Pompa Waduk Pluit.
"Sekali lagi, masak lagi ada banjir mau public hearing. Yang bener saja.
Kita undur semuanya sampai kira-kira Jakarta menurut kalkulasi sudah
aman, baru kita bicara yang lain. MRT ini tinggal mengumumkan saja,
tapi dalam momen seperti ini ya enggak pas," kata Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar