Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap akan melanjutkan realisasi pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang
digagas oleh mantan Gubernur DKI, Fauzi Bowo. Bahkan, Jokowi akan
mempercepat proyek itu untuk mengatasi masalah banjir, khususnya wilayah
di utara Kota Jakarta yang kerap terancam banjir saat air laut naik.
"Pembangunan giant sea wall akan kita percepat," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (24/1/2013).
Untuk
dapat merealisasikan proyek itu, dalam waktu dekat ini, Pemprov DKI
akan meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Unit
Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) agar
segera merealisasikan proses pembangunan tanggul tersebut.
"Kami juga akan meminta Bappenas dan UKP4 untuk langsung mempercepat persiapan pembangunannya," ujarnya.
Menurutnya,
pembangunan tanggul laut raksasa ini membutuhkan waktu lebih dari 10
tahun. Ia juga mengakui telah mendapatkan konsep dan detail pembangunan
tembok raksasa tersebut.
"Jadi memang sudah saya tekankan, kalau giant sea wall itu perlu sekali untuk menghadang rob besar. Tapi sekali lagi, ini menyangkut anggaran besar dan waktu yang cukup lama," kata Jokowi.
Tanggul
raksasa ini merupakan gagasan Fauzi Bowo. Tanggul itu dipercaya tak
hanya berfungsi menghalau air laut, tetapi juga untuk memarkir air yang
mengalir dari sungai agar tak langsung terbuang ke laut. Oleh karena
itu, tanggul akan berbentuk waduk raksasa.
Proyek itu diperkirakan
merogoh kocek hingga Rp 50 triliun. Rencananya pembiayaan tanggul
raksasa tidak hanya ditanggung oleh pemerintah, tetapi juga investor.
Sebab, kalau menunggu pemerintah pusat, tanggul tidak akan terwujud
dalam waktu dekat.
Saat menggagas proyek tersebut, pria yang akrab
disapa Foke itu meyakini keberadaan tanggul raksasa dan pengerukan 13
sungai di Jakarta bisa menyelesaikan 90 persen masalah banjir Ibu Kota.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar