Sebanyak 40 kepala keluarga (KK) warga Jalan Pluit Timur, Taman Burung,
Penjaringan, Jakarta Utara, masih bertahan di bantaran Waduk Pluit.
Mereka menempati Masjid Jami Raudhotul Jannah yang terletak di sebelah
barat Waduk Pluit. Masjid itu merupakan satu-satunya bangunan yang masih
berdiri di sisi barat Waduk Pluit setelah Pemerintah Provinsi DKI
melakukan penggusuran.
Salah satu warga yang masih bertahan, Puji (26), menyatakan akan
terus bertahan di masjid itu sampai mendapat uang kerahiman atau ganti
rugi dari Pemprov DKI. Tak hanya itu, dia juga masih menunggu relokasi
ke Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.
"Mau
bagaimana lagi, kami belum ada kejelasan untuk ganti rugi ini. Mau ke
mana lagi nyari tempat tinggal, tahu sendiri di Jakarta tempat tinggal
mahal semua," kata Puji ketika ditemui di Taman Burung, Jakarta Utara,
Sabtu (4/1/2014).
Warga Taman Burung lainnya, Rose, menilai uang
kerahiman yang dijanjikan Pemprov DKI sebesar Rp 2 juta tidak cukup
untuk mengganti kerugian yang diderita warga. Seharusnya, Pemprov DKI
mengganti kerugian warga sesuai dengan luas bangunan yang dibongkar.
"Kalau
warga permintaannya disesuaikan bangunannya. Kalau misalnya ada
bangunan atau rumah besar di sini ya uang kerohimannya juga harus besar
jugalah digantinya," ucap Rose.
Pantauan Liputan6.com,
Masjid Jami Raudhotul Jannah kini sesak dengan puluhan warga dan
barang-barang yang dibawa usai pembongkaran. Tak hanya itu, 1 spanduk
besar berwarna putih bertuliskan korban penggusuran Taman Burung
terpampang tepat di depan masjid.
Penggusuran ini merupakan
program normalisasi Waduk Pluit yang diterapkan oleh Gubernur Joko
Widodo alias Jokowi. Normalisasi waduk dilakukan sebagai langkah
mencegah banjir yang kerap melanda Ibukota. Selain waduk, Jokowi juga
melakukan normalisasi sejumlah kali di Jakarta.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar