Pakar Komunikasi
Politik Prof. DR. Tjipta Lesmana mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) sedang menuju "Killing Field" (Ladang Pembantaian) apabila dia
maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2014.
"Jokowi sedang menggali kuburnya sendiri apabila dia benar-benar
maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Dia masih memiliki
kewajiban sebagai Kepala Daerah DKI Jakarta," kata Tjipta saat berbicara
di depan hadirin peluncuran kajian "Anatomi Kepresidenan RI I-VII" di
Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Dia mengaku sempat menyarankan Jokowi agar tidak maju sebagai capres
mengingat Pemilu 2014 bukanlah momentum yang tepat baginya meski
sejumlah lembaga survei pemilu mengunggulkan nama mantan Walikota
Surakarta tersebut.
Tjipta mengatakan Jokowi harus berpikir masak-masak antara
memanfaatkan tingginya tingkat elektabilitasnya dengan kerugian apabila
dia meninggalkan posisi kepala daerah beralih bersaing menjadi RI-1.
"Apabila dia maju nyapres dan menang maka segala proyek dan
program pembangunan yang telah diprakarsai Jokowi terhadap Jakarta bakal
tersendat-sendat. Perlu diingat dia baru saja memulai tugasnya sebagai
gubernur. Dia masih memiliki sisa waktu yang panjang hingga masa
jabatannya berakhir," kata dia.
Belum lagi, tambahnya, masih ada Megawati, seseorang di tubuh PDI
Perjuangan yang tidak seharusnya dia langkahi begitu saja untuk nyapres.
Jokowi resmi dilantik menjadi Gubernur Jakarta periode 2012-2017
menggantikan Fauzi Bowo setelah dia memenangi bursa persaingan kepala
daerah pada akhir tahun lalu.
Namun, Tjipta tidak memungkiri apabila Jokowi memiliki potensi besar
untuk menang pada Pilpres 2014 apabila dia memutuskan untuk meletakkan
jabatan sebagai gubernur.
"Sayangnya semua tidak akan mudah bagi Jokowi apabila dia
memutuskan meletakkan jabatannya," kata Tjipta yang berpendapat, penerus
Jokowi belum tentu melanjutkan tugasnya dengan baik.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar