Sabtu, 05 Januari 2013

Waduh! Jokowi Kejar-kejaran dengan Titik Banjir

Titik-titik banjir di Jakarta dapat diminimalisir dengan pembangunan tanggul dan normalisasi sungai. Tetapi hal itu tidak cukup, terowongan multiguna diperlukan untuk menangkal banjir Ibukota.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sedikitnya 8 hingga 12 dari 78 titik banjir berkurang dengan adanya pembangunan tanggul-tanggul di bantaran kali Jakarta.

"Sekarang ini hitung-hitungan ya dengan cara konvensional. Itu yang berkurang kira-kira hanya 8-12 titik. Padahal kita ada 78 titik banjir, kalau nggak tambah. Artinya, kita kejar-kejaran dengan titik banjir itu," kata Jokowi saat meninjau Kali Pesing Koneng, di Jalan Kedoya Raya, Pesing Koneng, RT 09, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (5/1/2013).

"Jangan yang linier konvensional ya nggak rampung-rampung. Ini sudah beberapa puluh tahun kita hadapi banjir seperti ini sehingga harus ada terowongan multifungsi untuk menerobos ke situ. Kalau kita linier terus mungkin nggak akan ada habisnya. Dari tahun ke tahun, kita akan mengalami hal yang sama," lanjut dia.

Jokowi memprediksi titik banjir bakal terus bertambah lantaran area resapan air kini berubah fungsi menjadi mal dan apartemen.

Untuk itu, menurut Jokowi, pembangunan tanggul, pengerukan sungai hingga rencana pembangunan deep tunnel terus dikebut dan segera direalisasikan.

Jokowi merencanakan akan konsentrasi melakukan normalisasi semua sungai pada tahun depan.

"Tapi konsentrasi untuk yang kali besar tahun depan itu ada di Pesanggrahan, Sunter, sama Angke. Baik konsentrasi mengenai pembebasan tanah, ada yang masih mulai inventarisasi tapi kita pengen smuanya cepet sehingga rampung pembebasan, langsung pelaksanaan," kata Jokowi yang mengenakan kemeja warna putih itu.

Sumber :
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar