Fihak Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden bidang
Informasi, Heru Lelono, sangat menyayangkan pemberitaan media sebagai
informasi rakyat yang seolah mengadu kerja seorang Presiden SBY dan
Gubernur DKI Joko Widodo.
"Kalau para pemimpin menyapa dan
mengunjungi rakyatnya, itu adalah bagian dari tugas dan kewajiban para
pemimpinn" kata Heru kepada Tribunnews.com, Sabtu (5/1/2013).
Beberapa
pihak menyebut SBY meniru gaya blusukan Jokowi. Ini setelah kemarin SBY
juga mengadakan blusukan inspeksi mendadak tanpa protokoler ke
perkampungan nelayan Teluk Naga, Banten.
Menurut Heru, apa yang
dilakukan Presiden SBY ataupun Gubernur Jokowi sepantasnya dilakukan
oleh seluruh pemimpin disemua tingkatan di negeri ini.
"Itulah kesamaan SBY dan Jokowi," kata Heru.
Bedanya,
menurut dia, Presiden SBY melakukan itu sejak menjadi pejabat, apakah
di TNI mulai menjadi Dandim, sampai saat ini sebagai Presiden. Selama
menjadi Presiden, lanjut Heru, tak terhitung SBY mengunjungi rakyat
secara langsung.
"Apakah dalam kunjungan atau safari ramadhan,
kunjungan kerja kedaerah, mengunjungi korban bencana seperti Aceh,
seminggu di Jogya, di Papua, di Miangas, dan hampir diseluruh daerah di
tanah air," kata Heru.
Dikatakan Jokowi mungkin melakukan hal yang
hampir sama, di Solo sebagai Walikota, dan baru beberapa kali di DKI
dalam 3 bulan terakhir ini sebagai Gubernur.
"Setiap pemimpin punya tugas dan kewajiban sesuai dengan tingkatannya," kata dia.
Lanjut Heru, turunnya para pemimpin ke daerah tentu ingin mengetahui secara langsung hasil kebijakan yang dicanangkan.
"Sehingga
bisa dilakukan berbagai penyempurnaan. Itulah persamaan dan perbedaan
antara SBY dan Jokowi. Mereka menjalankan tugas dan kewajibannya
masing-masing. Sungguh tidak perlu ada pihak yang dengan picik
mempertangkannya," kata Heru.
Sumber :
jakarta.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar